HomeBelajar PolitikMenkeu Minta “Mr. Clean” Dijadikan Teladan

Menkeu Minta “Mr. Clean” Dijadikan Teladan

Sri Mulyani berharap, hari ini ketika mengabadikan nama Mari’e Muhammad hendaknya seluruh jajaran di Kemenkeu bisa menjalankan tugas dan fungsi tanpa mengorbankan atau menjual-beli integritas, komitmen loyalitas, pada tujuan negara kita. Itulah bentuk kesetiaan.


pinterpolitik.comJumat, 20 Januari 2017.

JAKARTA – Jadikan figure Mari’e Muhammad sebagai teladan. Bukan hanya tentang mengelola keuangan negara, juga sebagai individu yang kuat dan berintegritas.

Itulah keinginan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada para pegawai Kementerian Keuangan, yang disampaikan ketika mengabadikan nama Mar’ie Muhammad pada Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Mar’ie Muhammad, lahir di Surabaya 3 April 1939 dan tutup usia 11 Desember 2016, dikenal dengan julukan Mr Clean, karena mampu menjaga diri dari orang-orang yang ingin merusak negara. Ia pernah menjadi, antara lain, Menteri Keuangan (1993 – 1998) dan Direktur Jenderal Pajak (1988 – 1993). Ia juga pendiri dan Ketua Masyarakat Transparansi serta pernah menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia.

Sri Mulyani berharap, hari ini ketika mengabadikan nama Mari’e Muhammad hendaknya seluruh jajaran di Kemenkeu bisa menjalankan tugas dan fungsi tanpa mengorbankan atau menjual-beli integritas, komitmen loyalitas, pada tujuan negara kita. Itulah bentuk kesetiaan.

Menkeu menyadari banyak generasi muda yang tidak sempat mengenal sosok Mari’e Muhammad secara lebih dekat dan lebih lama. Akan tetapi, cerita yang ada sudah cukup menggambarkan kuatnya integritasnya.

“Kami yang punya kemewahan itu memiliki kewajiban paling tidak menceritakan, lebih bagus mengikuti dan memberi contoh. Ibarat kata peribahasa, pada akhirnya manusia meninggalkan nama,” katanya.

Ia mengatakan, di dalam nama Mari’e Muhammad mencakup begitu banyak nilai-nilai yang luar biasa dan itu abadi. Nama baik merupakan aset bagi kita semua yang meneruskan, aset yang tidak terhingga nilainya.

Baca juga :  Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Mengenai pengabadian nama Mar’ie Muhammad pada Gedung Direktorat Jenderal Pajak oleh Menteri Keuangan dan dihadiri beberapa tokoh nasional, Sekretaris Jenderal Kemenkeu, Hadiyanto, mengatakan, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk ucapan terima kasih atas jasa yang sudah diberikan. Sosok Mar’ie begitu kuat dan diharapkan menjadi inspirasi bagi pegawai negeri sipil (PNS) Kemenkeu.

“Hari ini Kemenkeu ingin memberikan suatu kebanggaan utama kepada beliau sebagai figur yang memberikan inspirasi dan teladan dalam mengelola Kemenkeu, dan sebelumnya adalah Dirjen Pajak,” katap Hadiyanto, Kamis.

Mar’ie dikenal dengan julukan Mr Clean. Ini tidak terlepas dari integritas yang berhasil dijaga ketika banyak orang termakan nafsu mengambil keuntungan dari negara untuk kebutuhan pribadi.

Hadiyanto mengatakan, salah satu kata-kata Mari’e yang penting disimak, apabila kita tidak amanah dengan uang maka dalam hal lainnya pun kita tidak akan amanah. Itu cerminan sikap Marie’e Muhammad mengelola negara saat itu. (dtk/sumber lain/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...