HomeNalar PolitikSudirman Mendadak Pro Wong Cilik

Sudirman Mendadak Pro Wong Cilik

Sudirman Said tak nyaman Jateng disebut sebagai ‘Kandang Banteng’. Terus maunya gimana?


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]elihatannya trend soal isu SARA mendapat saingan baru nih dalam Pemilu 2018 dan 2019 ini. Saingan itu bernama kemiskinan. Sebenarnya ini bukanlah hal baru dalam dunia politik tanah air. Isu kemiskinan senantiasa laku keras saat musim Pemilu.

Bahkan kerap kali dijadikan ‘tameng’ bagi para pejabat untuk menaikkan popularitasnya di mata masyarakat. Sebenarnya ini merupakan strategi usang yang turut dipakai untuk menerapkan skema ‘politik pura-pura’. Atau dengan kata lain, kemiskinan atau orang miskin dipakai dalam kampanye, biar para pejabat tersebut dinilai sebagai sosok yang peduli dengan nasib masyarakat kecil, pro wong cilik.

Sebenarnya ini strategi politik yang tak kalah ‘kejamnya’ dengan isu SARA. Mengapa begitu? Soalnya, fenomena kemiskinan sebenarnya hanya dijadikan sebagai kamuflase untuk mendulang simpati maupun suara saat Pemilu nanti.

Tak bermaksud untuk menuduh, tapi ini mungkin ada indikasi ke sana. Misalnya dalam Pilgub Jateng. Entah mendapat data atau ilham dari mana, Sudirman Said ‘mendadak’ pro terhadap rakyat miskin. Sebenarnya ini nggak ada salahnya sih. Malah itu niat yang mulia kok. Tapi, kenapa baru kelihatan sekarang, di saat Pemilu tinggal menghitung hari? Apakah nanti kelak terpilih, janji-janji tersebut akan ditepati atau malah kembali kepada fenomena Pil-nggak ada? Yah, semoga aja nggak mengarah ke sana ya.

Hm, selain menyoroti kondisi Jateng, Sudirman juga turut menyoroti slogan ‘kandang Banteng’ yang sudah sekian lama tersemat di sana. Ia menegaskan bahwa Jateng bukanlah ‘kandang banteng’, tapi merupakan tempat manusia seutuhnya.

Baca juga :  Mengapa Peradaban Islam Bisa Runtuh? 

Sebenarnya nggak ada masalah sih, kalau Jateng dijuluki ‘kandang banteng’. Bukankah itu sudah lama tersemat di sana. Semua orang udah tau kok, kalau Jateng merupakan salah satu basisnya Partai Banteng di tanah Jawa. Semoga aja ini nggak dianggap sebagai salah satu strategi Sudirman untuk meraih simpati masyarakat di sana. Kayaknya nggak semudah itu untuk menggoyang posisi Partai Banteng di Jateng. Ini Jateng, bukan Jakarta lho, Pak. Masa, Partai Banteng ‘terkapar’ di kandang sendiri? Malu berapa turunan nantinya? (K-32)  

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...