HomeNalar PolitikRustam Spesialis Comeback di DKI

Rustam Spesialis Comeback di DKI

Sebelumnya Rustam Effendy mengundurkan diri di zaman Ahok, eh kini malah comeback di era Anies. Hm, masih ‘laku’ juga ya?


PinterPolitik.com

[dropcap]R[/dropcap]ustam Effendy pernah menjabat sebagai Walikota Jakarta Utara di zaman Ahok, namun akhirnya mengundurkan diri. Alasannya bukan karena nggak tahan dengan panasnya ibukota, tapi karena nggak tahan dengan ‘panas’-nya omongan Ahok. Konon katanya Ahok menuduh Rustam sebagai ‘pendukung’ Yusril Ihza Mahendra dan itu membuat Rustam tersinggung. Kalau kayak gini, kira-kira siapa yang salah? Ahok yang tegaan atau Rustam yang baperan?

Belakangan tersiar kabar bahwa alasan pengunduran diri Rustam di kala itu karena ia sendiri merasa kinerjanya nggak sesuai dengan standar Ahok. Ia juga bilang bahwa pengunduran dirinya sudah didukung oleh keluarga dan dianggap sebagai upaya untuk mengakhiri kisruh antara dia dan Ahok. Hm, mungkin itu pilihan yang bijak.

Seiring waktu berlalu, ‘panas’-nya mulut Ahok akhirnya membuatnya tersandung juga. Kejadian yang menimpa Ahok ini, mengingatkan saya pada ungkapan “mulutmu, harimaumu”. Ahok terbukti melakukan penistaan agama karena mengutip surat Al-maidah 51. Entah bagaimana reaksi atau tanggapan Rustam kala itu?

Ternyata ia juga ikut berkomentar. Mula-mula ia memberikan apresiasi soal permintaan maaf Ahok. Tapi, ujung-ujung yang gitu deh, ia menganalogikan ahok sebagai ‘pencuri ayam’. Hm, skor jadi 1-1, dendamnya jadi terbalas, eh?

Setelah Ahok resmi jadi tahanan di Mako Brimob, semuanya menjadi normal lagi. Nama Rustam pun tak lagi terdengar. Belakangan setelah DKI berganti pemimpin, namanya kembali muncul. Rupanya Rustam didapuk menjadi Kepala Biro Administrasi Sekretariat Daerah DKI Jakarta. Hm, mungkin ini menjadi ajang come back Rustam atau memang ia sesuai dengan standar Anies? Entahlah.

Baca juga :  Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Yang pasti semoga Pak Rustam kelak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Nggak baperan dan minggat lagi, jika ditegur soal kinerjanya. Tapi, saya yakin itu nggak bakal terulang lagi, asalkan Anies dan Sandi mau menyediakan fasilitas golf bagi pak Rustam. Soalnya, Pak Rustam kan hobi main golf, bahkan ada geng golf-nya lho. Hm, saya kira yang ngegeng cuma anak-anak motor doang, ckckck. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...