HomeHumaniaWisman Berebutan Foto Bersama Jokowi

Wisman Berebutan Foto Bersama Jokowi

Seusai blusukan, Presiden Jokowi kembali ke Hotel The Stone, tempatnya beristirahat selama di Bali. Pada Jumat malam, Presiden Jokowi  meninggalkan Bandara Ngurah Rai, Bali, untuk melakukan kunjungan kenegaraan di Australia.


pinterpolitik.com

KUTA – Presiden Joko Widodo melanjutkan kegemarannya blusukan ke berbagai tempat, termasuk ketika mengadakan kunjungan di daerah. Kali ini, tepatnya Jumat (24/2/2017) malam, Jokowi blusukan di Beach Walk Mall, Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Kunjungan di tempat wisata itu membuat heboh masyarakat dan wisatawan. Di antaranya, wisatawan mancanegara (wisman) ikut berebut meminta foto bersama dengan Presiden Jokowi.  Dengan sabar,  Kepala Negara melayani permintaan berfoto. Di pusat perbelanjaan itu, Jokowi membeli jaket warna hijau army.

Presiden berada di Bali untuk memberikan pengarahan pada Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Jumat petang. Setelah itu, Jokowi menuju Beach Walk Mall.

Seusai blusukan, Presiden Jokowi kembali ke Hotel The Stone, tempatnya beristirahat selama di Bali. Pada Jumat malam, Presiden Jokowi meninggalkan Bandara Ngurah Rai, Bali, untuk melakukan kunjungan kenegaraan di Australia.

Perkembangan Ekonomi

Hampir setiap kali berkunjung ke daerah, Presiden Jokowi menyempatkan diri blusukan secara spontan. Salah satu tujuan blusukan itu untuk melihat perkembangan ekonomi. Di antaranya, pada Rabu (8/2), Jokowi blusukan di Maluku City Mall (MCM) saat berada di Kota Ambon dalam rangka menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional 2017.

Kunjungan ke pusat perbelanjaan terbesar di Kota Ambon itu merupakan yang kedua kalinya bagi Jokowi. Sebelumnya, presiden mengunjungi MCM seusai meresmikan operasional Jembatan Merah Putih pada April 2016. Di sana Jokowi membeli beberapa buku.

Baca juga :  Singapura 'Ngeri-ngeri Sedap' ke Prabowo?

Dalam kunjungan di Balikpapan, Minggu (4/12/2016), Jokowi blusukan di Balikpapan Superblock. Blusukan ini dimanfaatkan Presiden untuk melihat langsung kondisi perekonomian masyarakat setelah harga sejumlah komoditas naik.

Presiden yang didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyusuri setiap lantai mal dan memasuki sejumlah toko. Warga Balikpapan pun mengabadikannya melalui kamera telepon seluler.

Ketika berada di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, untuk mengikuti kegiatan puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, Selasa (20/12/2016) malam, Jokowi blusukan di pusat perbelanjaan Hypermart.

Selanjutnya, ketika berkunjung  di Manado, Senin (26/12/2016) sekitar pukul 20.30 WITA, Jokowi  blusukan di Mega Mall Manado. Kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu pun sontak mengagetkan pengunjung pusat perbelanjaan tersebut. Mereka lantas berdesakan dan berebut ingin bersalaman atau berfoto bersama.

Di Jakarta, Jokowi blusukan antara lain di Grand Indonesia, Jalan MH Thamrin,  pada Minggu (2/10/2016) sekitar pukul 12.38 WIB. Seperti biasa, Jokowi mengenakan kemeja putih yang dikeluarkan serta lengan kemeja yang dilipat.

Presiden Jokowi juga pernah membawa tamunya blusukan di Pasar Tanah Abang Jakarta, di antaranya, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pada 12 November 2015 dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg,  13 Oktober 2014.  (Berbagai sumber/E19)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...