HomeNalar PolitikAkhirnya Yusril Keok

Akhirnya Yusril Keok

Akhirnya Perppu Ormas resmi menjadi UU dan Yusril seperti petinju yang kalah KO.


PinterPolitik.com

Setelah sekian lama ditarik ulur, akhirnya Perppu Ormas resmi ditetapkan lewat rapat paripurna DPR. Mungkin karena takut putus kali ya, maka buru-buru diikat oleh DPR.

Perppu ini memang ditolak oleh para kelompok sumbu pendek. Ini panggilan sayang bagi mereka yang mudah tersinggung, tersulut amarah atas kebijakan pemerintah.

Ini kekalahan telak alias KO bagi para kelompok sumbu pendek. Sudah pasti sumbu api-nya hilang karena keseringan gemes dan marah lantaran keinginan mereka untuk batalin Perppu Ormas ditarik ulur.

Tentu saja Pak Yusril pasti merasakan hal yang sama. Jenggotnya pasti udah abis karena kebakar mulu kan? Bisa aja, kondisinya kayak pentinju yang kalah KO akibat ketukan palu godam Papa Setnov yang katanya lebih sakti dari palunya Thor.

Padahal itu diketuk dalam keadaan ngantuk. Bisa bayangin kayak gimana jadinya kalau Papa dalam kondisi melek? Kalau saya sih ogah bayangin karena takut palunya mental ke saya. Lupa ya, Papa kan sakti?

Pak Yusril pasti udah tau itu. Makanya ia nggak berani protes karena takut kena palu lagi. Begitu pula dengan Pak tua Amien. Rupanya ia juga takut protes ke Papa. Makanya Pakde Joko jadi sasaran.

Padahal dia belum tau kehebatan ajian simbol-nya Pakde. Bisa-bisa rambut putihnya bisa berubah jadi coklat atau diubah jadi merah-kuning-hijau seperti warna lampu lalu lintas.

Memang UU tersebut tengah diwacanakan untuk direvisi. Berita ini sejenak membuat Pak Yusril tersenyum simpul. Namun, senyum simpulnya sekejap berubah jadi senyum masam, saat tau UU tersebut tak mungkin bisa dibatalkan lagi.

Baca juga :  Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

Mungkin Pak Yusril lagi apes aja kali ya. Katanya ia pernah dua kali ditolak masuk negara Paman Sam. Ditambah lagi, kuda tunggangannya tak lolos verifikasi untuk ikut lomba pacuan 2018 dan 2019. Mungkin ini akibat dari ajian simbol Pakde Joko. Makanya, jangan jadi tukang kritik pemerintah. Mending sekarang bertobat dan jangan bikin ulah lagi deh. Kalau memang kebijakan pemerintah berguna untuk negara dan bangsa, kenapa nggak dukung aja? Gitu aja kok repot? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...