HomeNalar PolitikAneh, KPK-Golkar Kerja Sama?

Aneh, KPK-Golkar Kerja Sama?

Kerja sama yang akan dilakukan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Partai Golongan Karya (Golkar) agak sedikit aneh. Bukankah partai ini tergabung dalam pansus angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang ingin menggulingkan lembaga anti rasuah ini dan kadernya Setya Novanto masih tersandung kasus e-KTP, untuk apa diajak kerja sama?


PinterPolitik.com

Sebaiknya KPK fokus untuk memberantas korupsi. Soal pencegahan korupsi itu menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah. Segera tuntaskan Kasus e-KTP dan BLBI agar kepercayaan dan simpati masyarakat kepada KPK tetap terjaga. Wacana untuk meningkatkan integritas partai politik, biarkan menjadi tanggung jawab masing-masing partai. Tak usah mencampuri urusan rumah tangga orang, jika urusan dalam rumahmu belum selesai.

Aksi ini memang kontroversial, tapi juga mengundang tanya, ada apa di balik semua ini? Mari kita lihat bersama. Bisa jadi ini hanyalah manuver KPK untuk mencari ‘suaka’ atas gempuran bertubi-tubi dari pansus angket DPR. Relasi antara KPK dan DPR akhir-akhir ini seperti tikus dan anjing, mana mungkin bisa terjalin kerja sama yang baik? Think about it.

Ini bisa menjadi sandungan bagi KPK karena akan memunculkan asumsi publik bahwa KPK dan Golkar terlibat politik ‘tukar guling’. KPK mencari dukungan ke Golkar atas serangan pansus angket DPR, sedangkan Golkar berupaya membebaskan big boss dari belitan korupsi e-KTP yang sedang ditangani KPK agar elektabilitas partai tak menurun. Maka, untuk mengantisipasi agar rumor tersebut tak muncul, sebaiknya KPK tetap fokus pada tugas pokok untuk memberantas korupsi dan mengabaikan hal-hal yang hanya untuk kepentingan politik. Relnya KPK adalah ranah hukum bukan ranah politik.

Baca juga :  Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Korupsi itu layaknya ‘hama’ yang sudah kelewat akut menyerang sebuah tanaman, maka harus dicabut hingga ke akar-akarnya. Maka, pemberantasan korupsi harus dimulai dari pusat. Silahkan usut dan tuntaskan kasus BLBI dan e-KTP, jangan dibiarkan menggantung.  Tetap lanjutkan operasi tangkap tangan (OTT) di daerah-daerah tapi jangan sampai mengabaikan korupsi di pusat yang sebenarnya merupakan akar dari korupsi Indonesia. (dari berbagai sumber/K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Kuda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...