HomeDuniaOposisi: Presiden Azerbaijan Perkokoh Dinasti

Oposisi: Presiden Azerbaijan Perkokoh Dinasti

Presiden Aliyev, Selasa (21/2/2017), menujuk istrinya menjadi salah satu wakil presiden sebagai langkah memperkuat kekuasaannya terhadap negeri kaya minyak itu.


pinterpolitik.com

BAKU – Langkah Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menunjuk istrinya sebagai wakil presiden dinilai pihak oposisi sebagai upaya memperkokoh pemerintahan dinasti.

Pemimpin partai oposisi Musavat, Isa Gambar, menegaskan, langkah Aliyev itu  mengembalikan Azerbaijan ke abad pertengahan, masa-masa feodal. Dinasti keluarga tak mendapat tempat di abad ke-21.

Presiden Aliyev, Selasa (21/2/2017), menujuk istrinya menjadi salah satu wakil presiden sebagai langkah memperkuat kekuasaannya terhadap negeri kaya minyak itu.

Dalam dekrit yang dimuat di lahan resmi kepresidenan, disebutkan, Mehriban Aliyeva ditunjuk menjadi wakil presiden pertama Republik Azerbaijan.

Wapres baru, Mehriban Aliyeva (52), memimpin partai Yeni Azerbaijan sejak 2005 dan mengetuai Yayasan Heydar Aliyev yang sangat berpengaruh. Nama yayasan itu diambil dari nama sang mertua sekaligus mantan presiden negeri bekas Uni Soviet tersebut.

Terlahir di keluarga Pashayev yang berkuasa, Mehriban seringkali dianggap sebagai penerus potensial sang suami, yang berkuasa sejak kematian Heydar Aliyev, pada 2003. Heydar Aliyev  adalah mantan perwira dinas rahasia KGB dan mantan pemimpin Azerbaijan.

Penunjukan Mehriban sebagai wapres, menyusul perubahan konstitusi lewat referendum yang digelar tahun lalu. Salah satu perubahan itu adalah dibentuknya posisi wakil presiden pertama, yang sangat berkuasa.

Terkait dengan itu, meskipun  oposisi menganggap Aliyev sedang memperkuat posisi dinasti keluarganya dalam pemerintahan Azerbaijan, namun para pendukungnya menganggap sang presiden berhasil mengubah Azerbaijan yang dulu dianggap “halaman belakang” Uni Soviet menjadi negara utama pemasok energi ke Eropa.

Pada pihak lain, yakni para penentang, menyebutkan Aliyev melanggengkan kekuasaan dengan membungkam musuh politik dan menggunakan kekuasaan untuk menumpuk kekayaan pribadi. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Kuda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...