HomeTerkiniObamacare akan Dihapuskan

Obamacare akan Dihapuskan

Undang-Undang Perawatan Kesehatan Terjangkau yang dinamakan “Obamacare” mengasuransikan 25 juta jiwa warga AS yang sebelumnya tidak memiliki asuransi kesehatan.


pinterpolitik.comSenin, 16 Januari 2017.

Sebentar lagi Donald J. Trump akan dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Bukan rahasia lagi kalau Trump kurang menyukai program kesehatan Obamacare yang dikeluarkan oleh Presiden Obama. Sejumlah anggota Kongres dari Partai Republik di Amerika Serikat (AS) bahkan berupaya lebih cepat untuk merombak program tersebut .

Upaya itu termasuk untuk segera menetapkan menteri kesehatan baru yang bisa menyusun aturan sambil menantikan sejumlah anggota parlemen untuk meloloskan pembatalan aturan subsidi yang ditetapkan Pemerintahan Obama.

Undang-Undang Perawatan Kesehatan Terjangkau yang dinamakan “Obamacare” mengasuransikan 25 juta jiwa warga AS yang sebelumnya tidak memiliki asuransi kesehatan.

Sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik berulang kali meluncurkan aturan hukum dan legislatif untuk membatalkan undang-undang yang mereka anggap sebagai aksi berlebihan Pemerintahan Obama.

Trump pernah mengungkapkan bahwa Obamacare adalah salah satu program yang memberatkan dan tidak masuk akal.

Salah satu anggota Senat dari partai Republik mengatakan bahwa Senat hanya membutuhkan suara mayoritas di 100 kursi dewan dibandingkan 60 suara untuk mengatasi rintangan prosedural Partai Demokrat guna mencabut undang-undang tersebut.

Selama masa kampanye, Trump menyebut “Obamacare” sebagai bencana dan bersama sesama anggota Partai Republik Trump berjanji akan mencabut dan mengajukan usulan seperti tabungan kesehatan bebas pajak.

Di laman transisinya, Trump mengaku mencari solusi dengan mengembalikan aturan asurani kesehatan kepada negara bagian. Dalam mencabut Obamacare, maka anggota Kongres dari Partai Republik harus memanfaatkan prosedur khusus yang dikenal dengan rekonsiliasi untuk menghadapi anggota Senat dari Partai Demokrat, karema adanya aturan melindungi hak partai minoritas.

Baca juga :  Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo "Sakti"?

Sambil menantikan Kongres bekerja di bidang legislasi, Menteri Kesehatan dan Pelayanan Publik yang pilihan Trump akan kembali mengkaji regulasi Obamacare. Misalnya, regulasi yang akan memungkinkan negara-negara bagian di AS lebih fleksibel berdasarkan ketentuan yang membolehkan negara bagian untuk mendapatkan surat pernyataan melepaskan tuntutan dari ketentuan hukum dasar, seperti membebaskan mandat individu yang mempersyaratkan warga AS memiliki asuransi dan mandat pengusaha untuk menyediakannya.

Para pemilik asuransi mengeluhkan bahwa periode tersebut telah memungkinkan beberapa orang yang awalnya tidak membeli asuransi ke undian mendaftar saat sakit. Aturan itu mungkin juga bisa mengubah bahasa “manfaat khusus” dalam Obamacare yang mengharuskan perlindungan untuk layanan darurat, ibu melahirkan dan bayi, serta kesehatan mental.

Saat memberikan konferensi pers pertamanya sejak terpilih sebagai Presiden, Trump mengatakan bahwa Ia dan Partai Republik akan berusaha untuk menghapus program Obamacare. Ia mengistilahkannya dengan aktivitas ‘mencabut dan mengganti’. Menarik untuk menanti kelanjutannya jika program ini benar-benar dicabut.

Indonesia adalah negara yang mencontek program Obamacare. BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial merupakan program yang dianggap meniru apa yang diperjuangkan Obama lewat Oabamacare. Jika Obamacare dihapuskan, bagaimana dengan BPJS? Harapannya tentu saja tidak ikut dihapus. Bagaimana pun juga, jaminan kesehatan merupakan hal yang penting untuk semua orang. (Antara/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Kuda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

More Stories

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.