HomeBelajar PolitikAgenda Padat Presiden Jokowi Selama di India

Agenda Padat Presiden Jokowi Selama di India

Tiba di New Delhi, India, Presiden Jokowi disambut upacara kenegaraan di Istana Rashtrapati Bhavan, New Delhi, India, oleh Perdana Menteri India dan Presiden India. Sejumlah persiapan telah dilakukan sejak pagi menjelang penyambutan tersebut, di antaranya penggelaran karpet merah hingga kursi-kursi khusus di halaman istana.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P. Marsudi saat memberikan keterangan pers di Lobby Leela Hotel Palace New Delhi, mengatakan, Presiden akan memulai program dalam rangka kunjungan kenegaraan ke India.

“Pertama kalinya Presiden Jokowi ke India dan merupakan kunjungan balasan dari kunjungan Perdana Menteri India ke Indonesia pada tahun 2013 dan juga ada kunjungan Wakil Presiden India pada November 2015,” ucap Retno, Senin (12/12/2016), di New Delhi.

Pagi hari, bertempat di Istana Kepresidenan Rashtrapati Bhavan, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengikuti upacara penyambutan kenegaraan oleh Presiden India Pranab Mukherjee dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Setelah itu, Presiden menuju Rajghat (Mahatma Gandhi Memorial) untuk upacara peletakan karangan bunga. Presiden Jokowi dan rombongan kemudian melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hyderabad House, yaitu bangunan yang digunakan khusus untuk pertemuan dengan tamu negara.

“Dalam pertemuan itu, sejumlah nota kesepahaman bersama ditandatangani,” kata Retno.

Bertemu Wapres India

Setelah jamuan kenegaraan makan siang bersama PM India, acara pertemuan akan diakhiri dengan pernyataan pers bersama oleh kedua pemimpin itu.

Sore harinya, Presiden Jokowi akan menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari di The Leela Palace Hotel, New Delhi.

Pada malam hari, Presiden Jokowi dan rombongan dijadwalkan melakukan pertemuan terbatas dengan Presiden India Pranab Mukherjee dan menghadiri jamuan makan malam kenegaraan oleh Presiden India.

Baca juga :  Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kali ini, antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

More Stories

UMKM Motor Ekonomi Dunia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia...

Jembatan Udara Untuk Papua

PinterPolitik.com JAKARTA - Pemerintah akan memanfaatkan program jembatan udara untuk menjalankan rencana semen satu harga yang dikehendaki Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan...

Kekerasan Hantui Dunia Pendidikan

PinterPolitik.com Diklat, pada umumnya dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian serta etika kepada anggota baru. Namun kali ini, lagi-lagi Diklat disalahgunakan, disalahfungsikan, hingga...