BerandaBelajar PolitikPENEGAKAN HAM PEMERINTAHAN JOKOWI - JK DINILAI MASIH LEMAH DAN LAMBAT

PENEGAKAN HAM PEMERINTAHAN JOKOWI – JK DINILAI MASIH LEMAH DAN LAMBAT

Setara Institute berpendapat,  Pemerintah Joko Widodo – Jusuf Kalla pada 2016 ini dinilai belum menunjukkan komitmen dalam penegakan hak asasi manusia (HAM). Setara Institute memberikan nilai 2,55 dari rentang 0-7 dalam agenda penegakan HAM kepada pemerintah.

Menurut Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, nilai yang diberikan kepada pemerintah menunjukkan bahwa penegakan HAM di Indonesia masih minimal dan lambat. Langkah penegakan hukum pemerintah dinilai cenderung stagnan. Selain itu Bonar terlalu berfokus menangani permasalahan politik dan ekonomi, ia menilai pemerintah belum memprioritaskan penegakan HAM, karena takut berimplikasi pada kegaduhan politik.

“Untuk penegakan HAM, maaf saja, belum ada perkembangan berarti,” kata Bonar dalam diskusi di Sekretariat Para Syndicate, Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Di lain tempat Jokowi mengundang sejumlah komisioner dan panitia seleksi (Pansel) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) ke Istana Negara, di antaranya Ketua Komnas HAM Muhamad Imdadun Rahmat serta Komisioner Komnas HAM Nur Kholis. Jokowi mengomentari keluhan-keluhan kebebasan beragama yang belakangan disorot. Sebelumnya diketahui, kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal 2016 di Gedung Sasanan Budaya Ganesha, Bandung yang dibubarkan sebuah Ormas Islam.

Jokowi mengakui masih banyak elemen HAM yang belum ditegakkan pemerintah. Ia menyadari bahwa baru-baru ini juga masih ada hal yang perlu kita perbaiki dan dalam menjalankan peran ini, Pemerintah menyadari pentingnya keberagaman dari semua elemen bangsa untuk menjaga kerukunan kita.

Baca juga :  Ini Alasan Sebenarnya Jokowi "Cawe-Cawe"?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Xi Jinping “Modifikasi” Al-Qur’an?

Pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok dikabarkan ingin "modifikasi" Al-Qur'an dengan padukan Konfusianisme. Mengapa Xi ingin demikian?

Kaesang Gabung PSI, PDIP Ambruk? 

Isu bergabungnya Kaesang Pangarep ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantik satu telaah menarik mengenai dampak turunannya, serta gonjang-ganjing nasib trah Presiden Joko Widodo (Jokowi)...

Kampanye Hitam Menanti Prabowo?

Cawapres Prabowo Subianto mengerucut menjadi tiga nama, yakni Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Yusril Ihza Mahendra. Jika salah pilih cawapres, Prabowo dapat kandas karena...

Kaesang Jadi Ketua Umum PSI?

Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep resmi bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mungkinkah Kaesang akan menjadi Ketua Umum PSI? PinterPolitik.com Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang...

Megawati Kritik Jokowi Melalui BRIN?

Kritik yang dilontarkan oleh BRIN kepada Presiden Jokowi terkait pernyataannya soal data intelijen kondisi dan agenda parpol menjelang 2024 dinilai bermuatan politis. PinterPolitik.com Pernyataan Presiden Joko...

Akan Seperti Apa Nasib AHY?

Partai Demokrat resmi mendeklarasikan dukungannya pada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024). Namun, akan seperti apa nasib politik Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam koalisi ini? Apakah cawapres tetap masuk akal untuk dikejar, atau mungkin ada jabatan lain yang menunggu untuk AHY?

SBY Harus Keluar Dari Partai Demokrat?

Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) justru tidak menjadi pusat perhatian utama atas langkah-langkah politik Partai Demokrat. Pemberitaan media terlihat masih...

Mengapa AS-Tiongkok Masih Terus Berselisih? 

Sudah lebih dari dua dekade Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok berselisih. Kira-kira apa yang melatarbelakangi tensi yang semakin tidak menentu ini?  PinterPolitik.com  Selama ribuan tahun perkembangan...

More Stories

NU dan Muhammadiyah: Berbeda Dalam Satu

Walaupun banyak pandangan yang bersebrangan, namun ada satu benang merah yang menyatukan keduanya. Antara NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki sikap yang toleransi dengan agama...

Tidak Ada Islam Dalam Tubuh ISIS

Kepada harian terbesar Jerman Süddeutsche Zeitung, Ebrahim mengatakan bahwa dia akan mengungkapkan semua hal tentang ISIS di pengadilan pekan ini. Dia menegaskan bahwa "ISIS tidak...

Teroris Kembali Dibekuk Densus 88

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, ketakutan akan teroris tetap singgah dihati masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pihak Kepolisian melalui Densus 88 Antiteror Mabes Polri terus...