HomePolitik & FigureJustin Trudeau dan “Real Change”

Justin Trudeau dan “Real Change”

Pada April 2013, Trudeau mengambil alih Partai Liberal. Ia menjadi pemimpin Partai Liberal setelah mengalahkan sejumlah tokoh. Pada 19 Oktober 2015, Partai Liberal menang dalam Pemilihan Umum Kanada dengan suara mayoritas. Dengan demikian, Trudeau terpilih menjadi Perdana Menteri Kanada ke-23.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Muda, tampan, dan cerdas. Begitu sosok Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang tengah berupaya “merangkul” Presiden Amerika Serikat Donald Trump, demi warganya. Soalnya, rakyat Kanada mengkhawatirkan kebijakan Trump seperti yang diberlakukan  kepada Meksiko, dengan rencana, membangun tembok perbatasan.

Media massa global mengulas langkah-langkah pendekatan PM Trudeau, pemimpin berusia 45 tahun, kepada Presiden Donald Trump, berusia 70 tahun. Kedua pemimpin negara bertetangga itu bertemu dalam acara diskusi yang membahas mengenai perempuan dalam lingkup ketenagakerjaan, Selasa (14/2/2017) WIB.

Penyiapan diskusi ini melibatkan putri Trump, Ivanka, yang memang sudah lama menjadi pegiat dalam isu perempuan bekerja (karier). Kabarnya, Ivanka yang memilih peserta dan sepenuhnya merancang acara.

Pada kesempatan yang sama kedua negara meluncurkan unit kerja baru, “the United States Canada Council for the Advancement of Women Business Leaders-Female Entrepreneurs”.  Justin Trudeau pula yang disebut-sebut yang menggagas unit kerja ini.

Siapa Justin Trudeau? Ia kelahiran  Ottawa, Ontario, pada 25 Desember 1971,  putra sulung mantan Perdana Menteri Pierre Trudeau dan Margaret Trudeau. Ayahnya, Pierre Trudeau menjabat sebagai PM Kanada cukup lama, pada 1968 – 1979 dan 1980 – 1984.

Pria yang pernah menjadi guru itu, pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen Kanada pada 2008. Ia terpilih lagi sebagai anggota parlemen pada 2011.

Pada April 2013, Trudeau mengambil alih Partai Liberal. Ia menjadi pemimpin Partai Liberal setelah mengalahkan sejumlah tokoh. Pada 19 Oktober 2015, Partai Liberal menang dalam Pemilihan Umum Kanada dengan suara mayoritas. Dengan demikian, Trudeau terpilih menjadi Perdana Menteri Kanada ke-23.

Ia terpilih sebagai PM setelah berjanji mengelola anggaran defisit dan meningkatkan perekonomian Kanada. Dengan slogan “Real Change” dalam kampanye, Trudeau mampu menarik perhatian para pemilih Kanada yang haus perubahan setelah satu dekade di bawah pemerintahan PM Harper.

Dengan banyak kisah sukses ditambah sosoknya yang tampan dan badan atletis, membuat nama Justin Trudeau menjadi perbincangan hangat di dunia maya pada 2015. Maka tagar #justintrudeau melejit pada saat pelantikannya sebagai PM Kanada pada 4 November 2015.

Ketika memperkenalkan kabinetnya, Trudeau pun menuai banyak pujian. Ia membentuk kabinet yang paling beragam dalam sejarah Kanada. Kabinet Trudeau juga disebut paling seimbang dari segi jenis kelamin, dia menunjuk 15 menteri perempuan dan 15 menteri laki-laki.

Kabinet Trudeau memang mewakili keberagaman Kanada, mulai dari kelompok minoritas hingga penyandang disabilitas. Salah satunya Harjit Sajjan yang ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan Kanada. Mantan tentara Kanada kelahiran India ini dikenal sebagai veteran perang Afghanistan.

Trudeau memiliki gelar bachelor of arts dalam bidang sastra dari McGill University dan gelar Sarjana Pendidikan dari University of British Columbia. Dia pernah bekerja sebagai pengajar ilmu sosial dan bahasa Prancis di West Point Grey Academy dan Sir Winston Churchill Secondary School di Vancouver, British Columbia.  (Berbagai sumber/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...