HomeNalar PolitikAnies Tak Mau Tersalip Lagi

Anies Tak Mau Tersalip Lagi

“Oleh karena itu, kami sangat mendukung keputusan pemerintah pusat untuk mengetatkan pembatasan sosial secara integral di wilayah Jabodetabek dan juga beberapa wilayah lainnya di Jawa dan Bali. Maka, kini kita bisa melakukan pembatasan secara simetris, bersama-sama”. – Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta


PinterPolitik.com

Wilayah Jakarta menjadi salah satu bagian dari kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat alias PPKM yang ditetapkan atas Pulau Jawa dan Bali. Ini bukan tanpa alasan, mengingat Jakarta masih menjadi salah satu pusat penyebaran Covid-19.

Kebijakan ini tentu saja mendatangkan reaksi yang beragam. Bagi para pengusaha, ini tentu saja hal yang buruk. Beberapa analis ekonomi bahkan menyebut PPKM mengorbankan ekonomi Indonesia untuk 1 kuartal.

Baca Juga: Jokowi dan Misteri Jack Ma

Sementara, bagi para epidemiolog dan praktisi kesehatan, kebijakan ini adalah hal yang positif karena tentu saja dapat menekan angka penyebaran Covid-19.

Hanya saja, beberapa hari setelah penetapan PPKM, muncul pernyataan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria, yang menyebutkan bahwa kebijakan tersebut mendahului rencana Gubernur Anies Baswedan yang nyatanya ingin menetapkan pembatasan sosial berskala besar alias PSBB yang lebih ketat.

Hmm, jadi Pak Anies disalip pemerintah pusat nih ceritanya? Tapi, kalau marwah kebijakannya sama, seharusnya sih nggak masalah juga. Cuma yang jadi pertanyaan adalah apakah PSBB ketat benar-benar lebih ketat dari PPKM atau tidak? Nah, itu yang belum ketahuan.

Berasa masih saingan terus nih pemerintah pusat dan pemprov DKI Jakarta. Kali ini Pak Anies tersalip pemerintah pusat.

Nah, bicara soal salip-menyalip, sebetulnya ada hal lain yang menarik untuk disorot juga. Ini terkait survei yang dilakukan oleh Voxpopuli Research Center yang menyebutkan bahwa elektabilitas Anies agak turun dan tersalip sama kandidat lain loh.

Baca juga :  Budiman Sudjatmiko, Skenario Brilian Prabowo?

Dari 9,4 persen, elektabilitas Anies kini turun jadi 7,7 persen. Lumayan juga tuh penurunannya. Mungkin ini gara-gara Pak Anies harus menepi karena Covid-19 selama hampir satu bulan. Akibatnya setelah balik, pekerjaan rumah menumpuk, elektabilitas juga jadi kurang pupuk. Eaaa, udah berasa Mbak Najwa Shihab nih kalau kata-katanya pakai rima-rima gitu. Hehehe.

Intinya, Pak Anies kudu kembali memperbaiki pencapaiannya nih. PPKM udah nyalip PSBB ketat Jakarta. Elektabilitas juga udah ketinggalan. Semoga nasibnya nggak kayak pebalap Formula 1, Max Verstappen yang hampir selalu bisa disalip Lewis Hamilton. Hehehe. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

More Stories

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.