HomeCelotehLaode ‘Dikeroyok’ DPR

Laode ‘Dikeroyok’ DPR

“Lebih baik berhadapan langsung dengan orang yang mengkhianatimu. Karena ditusuk dari belakang, sakitnya bukan main.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]ergulatan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus meruncing, apalagi menjelang pembacaan hasil rekomendasi Panitia Khusus Angket KPK.

Dua lembaga ini nampaknya tak pernah mesra dalam menjalin hubungan ya, weleeeeh weleeeeh ga pernah akur nih.

Uhuuuk, uhuuk, perseteruan ini kini diperparah dengan pancingan Laode Syarif, Wakil Ketua KPK yang berkomentar miring tentang DPR terkait UU MD3. Khususnya yang menyatakan tentang hak imunitas anggota DPR.

Syarif menginginkan DPR juga harus taat pada prinsip equality before the law, bener juga sih, masa iya kebal begitu. Enak dong, kalau nantinya malah sewenang – wenang gimana? Ga bisa diperiksa begitu, hmmm bikin aneh – aneh aja sih.

Yakin deh, nantinya semua orang pasti mau jadi anggota DPR. Motivasinya bukan untuk mencari harta, tahta dan proyek, bukan juga tulus ingin menjadi wakil rakyat. Tapi agar anggota bisa kebal dari hukum atau tak bisa dipanggil oleh penegak hukum, weleeeh weleeeh.

Tentu dalam hal ini KPK melalui mulut Laode itu terkesan menyerang DPR. Mau tak mau, konflik antara DPR dan KPK akan terulang.

Tuhkan bener, tak mungkin DPR diam saja, pasti ada serangan balasan. Weleeeeh weleeeeh, mengapa jadi pada sibuk balas dendam sih, woailahhhh ga ada capeknya ngurusin dendam.

DPR balik menyerang ketika Laode bersama pimpinan KPK lain bertandang ke DPR, uhuuukkk, uhuuukkk, masuk pertahanan lawan nih, ngeri kali ah weleeeeh weleeeeh.

Laode ngapain dateng sih, kan udah tau bakal diserang balik, hadeuuuhh. Melalui komisi III DPR, Laode dikeroyok dengan cecaran pertanyaan dan meminta kejelasan.

Hayolooooh, gimana Laode? Dalam beberapa kesempatan Laode menjawab dan mengklarifikasi sikapnya tentang UU MD3, tapi ya namanya lagi dikandang lawan Laode tak berkutik. Uhuuuyyy, Laode hanya bisa duduk terdiam, menjawab seperlunya dan menggerutu.

Ettt, jangan lupa matiin dong microphonenya, kan jadi kedengeran gerutunya, ahhh syudahhhlah kena terus aja Laode.

Kan udah dikasih tau ngapain sih dateng, udah pasti dikeroyok kan. Eh tapi kan, UU MD3 mengharuskan siapapun yang dipanggil DPR itu harus datang.

Kalau engga dateng? Nambah kena lagi dah Laode, weleeeh weleeeh. Ampun dah ah. (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...