HomeRagamKomisi I Tanyakan Anggaran Pertahanan

Komisi I Tanyakan Anggaran Pertahanan

Dalam rapat dengar pendapat tertutup (RPD) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Panglima TNI Gatot Nurmatyo, diketahui bahwa ternyata Panglima TNI sudah tidak lagi bisa mengendalikan pengelolaan anggaran. Ini disebabkan setiap matra angkatan saat ini bertanggung jawab langsung ke Kementerian Pertahanan (Kemhan).


pinterpolitik.com

DKI JAKARTA – Sudah menjadi kewajiban kalau Markas Besar TNI membuat Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) jangka pendek, menengah, dan panjang. Namun berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan No. 28/2015, setiap mantra angkatan, yaitu TNI AD, TNI AU, dan TNI AL pertanggungjawaban anggarannya langsung ke Kemhan.

Peraturan ini tentu membuat Panglima TNI berkedudukan sama dengan tiap angkatan di TNI. Sehingga Panglima sulit bertanggung jawab dalam pengendalian dan sasaran penggunaan anggaran. “Dulunya ada kewenangan dalam hal menentukan anggaran, tapi sekarang tidak ada,” kata Panglima TNI.

Mendengar penjelasan ini, sejumlah Komisi I DPR yang membidangi pertahanan mengaku kaget, sebab terkesan tidak ada keselarasan mengenai pengelolaan anggaran antara Panglima dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu.

“Kami kaget dengan curhatnya Panglima,  rekan-rekan di Komisi berinisiatif menengahinya. Ini pasti ada yang harus dibereskan,” kata seorang sumber di gedung parlemen, Rabu (8/2) malam.

Menurut sumber tersebut, berdasarkan pendapat sementara faksi-fraksi, Panglima TNI mestinya mengetahui dan bertanggung jawab terhadap anggaran ketiga matranya. “Yang kita dengar malah sebaliknya, demikian juga yang kita dengar dari Menhan,” lanjutnya.

Saat Dewan meminta penjelasan dari Menhan, Kementerian Pertahanan mengaku belum memiliki bahan yang cukup. “Keduanya harus menyelesaikan baik-baik atau kami yang bakal menengahi,” katanya. Masalah anggaran merupakan masalah yang krusial dan sensitif, sudah sepantasnya yang bertanggung jawab adalah pemimpin tertinggi di bidangnya, yaitu Panglima TNI. (Suara Pembaruan/R24)

Baca juga :  Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo "Sakti"?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...