KPK Kejam?

Pengacara Setnov, Fredrich Yunadi bilang kalo KPK kejam. Ada apa ya?


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]elihatannya Ka-peka nggak mau main-main dengan kasus e-Katepe. Kasus tersebut masih bergulir dan tundingan-tudingan untuk Ka-pe-ka dari pengacara Papa Setnov, Fredrich Yunadi juga terus mengalir. Kali ini dia menuding lembaga anti rasuah tersebut kejam. Ow, whats wrong bro?

Fredrich bilang bahwa Ka-pe-ka memperlakukan Papa seperti binatang yang diisolasi. Papa nggak diberikan keleluasaan untuk dibesuk tamu-tamunya. Selain itu, jatah makanan Papa lebih sedikit dari biasanya. Katanya, cuma satu kotak kecil aja. Mungkin ini trik Ka-pe-ka biar Papa nggak ngantuk kali ya?

Selain itu, ia juga mengkritik soal kebijakan Ka-pe-ka yang tidak mengizinkan Ketua Umum Partai Golkar itu berobat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat dan Rumah Sakit Premier. Lha ngapain? Bukankah masih difasilitasi RSCM, eh?

Menanggapi tudingan tersebut, pihak Ka-pe-ka membuat klarifikasi melalui jubirnya, Febri Diansyah. Menurut Febri, jadwal besuk berlaku sama untuk semua tawanan yakni Senin dan Kamis.

Jadi terkait penyidik KPK yang menolak lima kali permohonan kunjungan pada 19, 21, 23, 28, dan 30 November 2017 lalu, itu udah sesuai prosedur. Selain itu, menurut Febri soal pelayanan berobat masih dihandle oleh RSCM sebagai kelanjutan dari perawatan sebelumnya. Kalau udah kayak gini, masih mau bilang Ka-pe-ka kejam? Nggak papa kan, kalo kejam dikit untuk maling duit negara?

Rupanya Ka-pe-ka nggak mau kecolongan lagi dalam kelanjutan kasus yang katanya merugikan negara 2,3 Miliar ini. Makanya mereka kelihatan ‘agak ketat’ dan berhati-hati dalam menangani kasus Papa Setnov ini.

Baca juga :  Connie: From Russia with Love

Bahkan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan bahwa pihaknya nggak mau terburu-buru melimpahkan berkas perkara Papa ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, sekalipun sudah dinyatakan P-21 alias lengkap.

Saut mengatakan bahwa pihaknya masih akan mempelajari lagi berkas perkara yang memuat sejumlah bukti dan keterangan saksi untuk Papa. Ini dianggap Saut sebagai strategi untuk menggugurkan praperadilan Papa.

Jadi mau nggak mau, berkas-berkas tersebut harus dilimpahkan paling lambat hari ini. Sebab, sidang praperadilan jilid II-nya Papa digelar besok, 7 Desember 2017. Mungkinkah Papa bakal lolos lagi atau kembali mendekam di balik jeruji? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.

“Parcok” Kemunafikan PDIP, What’s Next?

Diskursus partai coklat atau “parcok" belakangan jadi narasi hipokrit yang dimainkan PDIP karena mereka justru dinilai sebagai pionir simbiosis sosial-politik dengan entitas yang dimaksud. Lalu, andai benar simbiosis itu eksis, bagaimana masa depannya di era Pemerintahan Prabowo Subianto dan interaksinya dengan aktor lain, termasuk PDIP dan Joko Widodo (Jokowi)?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?

Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Partai Gerindra di bawah komando Prabowo Subianto seolah sukses menguasai Pulau Jawa setelah tiga “mahapatih” mereka, yakni Andra Soni, Dedi Mulyadi, serta Ahmad Luthfi hampir dapat dipastikan menaklukkan Pilkada 2024 sebagai gubernur. Hal ini bisa saja menjadi permulaan kekuasaan lebih luas di Jawadwipa. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?

Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Hasil tidak memuaskan yang diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam versi quick count Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 (Pilgub Jakarta 2024) menjadi pertanyaan besar. Mengapa calon yang didukung koalisi besar tidak tampil dominan? 

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...