HomeNalar PolitikTriad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Dengarkan artikel berikut

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?


PinterPolitik.com

Mungkin Anda sudah mengenal film-film seperti Peaky Blinders atau The Godfather yang mengisahkan kehidupan mafia di Eropa dan Amerika, yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat.

Namun, tahukah Anda bahwa kelompok mafia yang kuat tidak hanya ada di Eropa? Kawasan Asia juga ternyata memiliki kelompok mafia yang konon memiliki kekuatan yang sangat besar.

Salah satunya adalah kelompok mafia yang dikenal sebagai Triad. Kelompok ini berasal dari Tiongkok dan kabarnya memiliki pengaruh tidak hanya di Asia, tetapi juga di Eropa dan Amerika.

Di samping Yakuza di Jepang, kelompok Triad ini mungkin merupakan salah satu yang paling terkenal di Asia. Nah, mari kita awali pembahasan tentang Triad dengan satu pertanyaan kunci: Bagaimana sejarah awal terbentuknya Triad?

image 5

Muncul Dari Mana Triad?

Martin Booth dalam bukunya yang berjudul The Dragon Syndicates, mengungkap bahwa Triad berasal dari sebuah kelompok rahasia dan sekte agama yang disebut Hung Mun di Tiongkok pada abad ke-17. Kelompok ini tidak menyukai kekuasaan Dinasti Qing yang berkuasa pada waktu itu.

Setelah Dinasti Qing jatuh pada tahun 1911, kelompok ini dimanfaatkan oleh Partai Nasionalis Tiongkok atau Kuomintang untuk menjaga stabilitas di kalangan bawah masyarakat dan menyingkirkan musuh-musuh politik mereka.

Namun, setelah Revolusi Komunis Tiongkok pada tahun 1949, kelompok Triad diburu oleh pemimpin Tiongkok kala itu, yakni Mao Zedong. Setelah diburu, Triad kemudian menyebar ke Hong Kong, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Myanmar, Laos, dan Indonesia.

Akan tetapi, meskipun sering dianggap sebagai satu kesatuan, Triad sebenarnya terdiri dari beberapa organisasi. Salah satunya adalah Sun Yee On yang didirikan oleh Heung Chin, serta kelompok 14K yang dipimpin oleh Kot Siu-wong.

Baca juga :  Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

Setiap organisasi ini memiliki lebih dari 20.000 anggota dari berbagai belahan dunia dan berperan besar dalam kegiatan kriminal transnasional, seperti perdagangan narkoba, perjudian, pemerasan, pembunuhan, dan perdagangan manusia.

Frank Shanty dalam tulisannya Organized crime: from trafficking to terrorism juga menyebut keuntungan yang diperoleh Triad dari perdagangan manusia per tahunnya mencapai US$ 3,5 miliar. Sementara, dari perdagangan narkoba mencapai angka fantastis, yakni US$ 200 miliar per tahun.

Karena hal ini, sejumlah pengamat menilai Triad jauh lebih kuat dari pesaing Asianya, yakni Yakuza. Pertama, karena Triad punya ruang lingkup kerja yang jauh lebih luas dari Yakuza. Dan kedua, dari segi keberingasan, Triad lebih berani bertindak di publik dibanding Yakuza yang terkadang berperan sebagai pelindung rakyat.

Lantas, mengapa kelompok Triad ini bisa begitu powerful? 

image 6

Kok Triad Bisa Kuat?

Well, ada beberapa alasan. Pertama, Triad sangat pandai berbaur dalam kehidupan masyarakat. Sosiolog, Jean Baffie dalam tulisannya The Chinese triads in South-East Asia menyebut Triad memiliki anggota yang menjadi pemegang kepentingan di sejumlah serikat buruh, organisasi masyarakat, kelompok-kelompok politik, dan organisasi keagamaan, khususnya yang berkaitan ajaran Buddha dan Taoisme.

Lalu, alasan kedua kenapa Triad bisa kuat adalah karena mereka juga menjadi semacam “senjata gelap” pemerintah. Peng Wang dalam tulisannya Hong Kong Triads menyebut beberapa kali jasa Triad dibutuhkan oleh pemerintah.

Misalnya, ketika demonstrasi pro-demokrasi terjadi di Hong Kong pada tahun 2010, Wang menyebut beberapa anggota Triad memposisikan dirinya sebagai nasionalis, di mana mereka menentang adanya perubahan status quo sistem ekonomi dan politik yang selama ini diterapkan.

Sejumlah laporan bahkan menyebutkan bahwa pemerintah Hong Kong menggunakan Triad ini untuk menyerang kelompok-kelompok mahasiswa ketika berdemo. Dan ini hanya satu cerita dari Hong Kong saja, tidak menutup kemungkinan, jasa Triad ini juga digunakan berbagai pemerintah negara lain.

Baca juga :  Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Kemudian, alasan terakhir kenapa Triad masih kuat hingga sekarang juga adalah karena kemampuan mereka bertransformasi sesuai zaman.

De Leon Petta dalam tulisannya The Triads and the Secret Societies in China, menyebut pada awalnya Triad memiliki struktural yang kaku, layaknya Yakuza di Jepang. Mereka memiliki pemimpin yang dijuluki “kepala naga”, lalu sejumlah kode numerik yang menggambarkan pangkat dan posisi seseorang di dalam geng. Namun, sesuai perkembangan zaman, Triad meninggalkan tradisi struktural tersebut.

Sekarang ini sebagian besar struktur Triad terdiri dari hierarki yang tidak jelas. Pangkat dan posisi yang sebelumnya penting bahkan tidak ada lagi. Ini kemudian membuat upaya penulusuran Triad menjadi sangat rumit. Namun, justru inilah yang membuat mereka bisa terus bertahan. Hal-hal yang bersifat seremonial juga perlahan ditinggalkan oleh Triad, sehingga membuat aktivitas mereka tetap aman berjalan di bawah tanah.

Pada akhirnya, meski terlihat sebagai organisasi kriminal, sejumlah lapisan masyarakat, bahkan organisasi pemerintah, merelakan Triad menjadi bagian kehidupan sehari-hari. 

Mungkin hal ini karena di satu sisi, Triad dapat memberi pekerjaan pada rakyat yang kesusahan, dan Triad juga dapat menjadi jawaban pemerintah bila butuh pendekatan yang menyenggol pelanggaran HAM. Itulah kisah tentang Triad, salah satu organisasi mafia paling powerful di dunia. Nah, lalu bagaimana menurut kalian? Apakah ada yang dapat menyaingi kekuatan Triad di Asia? (D74)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Iran Punya Kuda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya?