HomeNalar PolitikHak Angket KPK Terlunta-lunta

Hak Angket KPK Terlunta-lunta

Permasalahan hak angket KPK di DPR masih terlunta-lunta, tak jelas kelanjutannya. Apakah nantinya juga akan menghilang seperti hak angket untuk Ahok dulu?


PinterPolitik.com

“Angket itu hanya ‘permainan’ sejumlah petinggi fraksi dan parpol, karena mereka juga terancam bakal terjerat kasus. Jadi, hak angket ini hanya untuk menakuti KPK dan tidak akan berlanjut.”

[dropcap size=big]P[/dropcap]ernyataan ini sepertinya pas ditujukan bagi para politikus yang duduk di bangku dewan, di gedung parlemen, Senayan. Hak angket bagi mereka, ibarat sebuah alat untuk berkelit demi melindungi berbagai kasus, terutama korupsi, yang tengah mereka hadapi. Itulah hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini nasibnya masih belum jelas arahnya akan kemana.

Seperti diberitakan sebelumnya, usulan hak angket ini digulirkan ketika KPK menolak permintaan DPR yang ingin melihat hasil rekaman pemeriksaan terhadap Miryam S. Haryani, terkait kasus korupsi KTP Elektronik (E-KTP). Dan fraksi tempat Miryam bernaung, yaitu fraksi Partai Hanura, juga menjadi salah satu yang pertama kali ikut menggulirkan hak angket ini.

Namun, hak angket tersebut hingga saat ini masih menjadi polemik dan tarik ulur di lingkungan elit politik. Berbagai manuver bahkan sempat dilakukan, sehingga usulan ini seperti layang-layang yang selalu di tarik ulur namun bimbang akan mengarah ke mana. Situasi mengambang ini, pada akhirnya dibuktikan dengan tidak ada satupun fraksi yang akhirnya mengutus nama anggotanya sebagai pantia khusus (pansus) angket.

Bahkan tersiar kabar, hak angket ini disinyalir hanya sebagai senjata menebar isu dengan maksud tertentu dan nantinya akan kandas di tengah jalan. Desas desus ini dihembuskan oleh seorang sumber, ia mengatakan, lembaga DPR memang selalu memotilisasi semua masalah. Bahkan proses hukum pun tetap saja diintervensi. Meski begitu, ia yakin kalau hak angket KPK ini akan gugur dengan sendirinya.

Baca juga :  "Dosa" di Balik Siasat Trump Kuasai Antariksa 

Sumber tersebut menyatakan kalau hak angket, saat ini hanyalah mainan bagi para petinggi fraksi dan parpol, agar mereka mampu lepas dari jeratan kasus. “Jadi hak angket ini hanya untuk menakuti KPK dan tidak akan berlanjut,” jelas sumber tersebut yang juga seorang anggota DPR, di Jakarta, Senin (22/5). Ia menjelaskan, isu hak angket ini akan terus ‘digoreng’ sehingga dapat menguntungkan para koruptor dan mempengaruhi penyidikan di sejumlah kasus korupsi di KPK.

Ia mengatakan, beberapa fraksi di DPR menunjukan sikap inkonsistensi dalam menolak hak angket, karena takut dianggap sebagai bentuk tekanan kepada KPK. Masyarakat sendiri menilai, hadirnya hak angket KPK tidak beralasan dan terkesan mengada-ada. Apalagi kasus e-KTP yang saat ini masih berlanjut di lembaga itu, terkait dengan sejumlah nama yang notabene petinggi parpol. (Suara Pembaruan)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Why Always Bahlil?

Upaya penertiban dan penataan subsidi LPG 3 Kg entah kenapa malah jadi resistensi dan mengarah langsung ke Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Padahal, terlepas dari eksekusi di awal yang harus diakui kurang rapi, kebijakan tak populer ini memiliki esensi sangat positif. Hal itu memantik interpretasi mengenai “perlawanan” kuat yang bisa saja terorkestrasi. Benarkah demikian?

IKN House Has Fallen!

Pemblokiran anggaran IKN Nusantara lemahkan pengaruh Jokowi, membuka peluang bagi Megawati untuk perkuat posisinya dalam politik Prabowo.

Ini Jurus Rahasia Trump “Perkasakan” Amerika? 

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berniat mendirikan sovereign wealth fund (SWF). Keputusan ini dinilai jadi keputusan yang sangat besar dan berdampak ke seluruh dunia, mengapa demikian? 

Prabowo dan The Intra-Elite Enemy

Masalah penataan distribusi gas LPG 3 kilogram menjadi sorotan terbaru publik pada pemerintahan Prabowo.

Prabowo Ditantang Memecat PNS?

Diskursus efisiensi anggaran negara turut mengarah pada peringkasan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang gaungnya telah lama terdengar. Ihwal yang tak kunjung terealisasi dan berubah menjadi semacam “mitos”. Beberapa sampel di negara lain seperti Argentina, Amerika Serikat, hingga Singapura kiranya dapat menjadi refleksi. Lalu, mampukah Presiden Prabowo mendobrak mitos tersebut?

Menuju Senja PKS?

Hidayat Nur Wahid (HNW) dinilai tidak sensitif terhadap penggunaan transportasi umum. Seperti Ja Rule, PKS terancam kehilangan relevansi?

Mampukah Prabowo Make Indonesia Great Again? 

Konsep Make America Great Again (MAGA) ala Donald Trump beresonansi dengan dorongan adanya keperluan konsep Make Indonesia Great Again (MIGA). Mampukah ambisi ini dijalankan? 

Amerika Sudah “Ditamatkan” Tiongkok? 

Tiongkok semakin menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya bisa menyaingi Amerika Serikat (AS). Kini, kompetisi bagi AS bahkan datang di sektor yang didominasinya, yakni dunia artificial intelligence. Lantas, mungkinkah ini awal dari kejayaan Tiongkok yang menjadi nyata? 

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...