HomeFokus BUMNPT Taspen Ikuti Arahan Pemegang Saham Soal Holding

PT Taspen Ikuti Arahan Pemegang Saham Soal Holding

PT Taspen (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan akan tetap mengikuti arahan dari pemegang saham dalam menanggapi wacana holding perusahaan asuransi pelat merah.


PinterPolitik.com

“Taspen kan menginduk ke BUMN. Tentu kami akan mengikuti BUMN apapun keputusannya,” kata Komisaris Utama PT Taspen, Franky Sibarani di Jakarta, Senin (27/1).

Demikian halnya dengan wacana peleburan Taspen dan Asabri dengan BPJamsostek. Direktur Utama Taspen, Antonius NS Kosasih mengatakan hal tersebut masih dibahas di tingkat pemegang saham.

Menurut Kosasih, jajaran direksi sendiri tidak memiliki wewenang untuk menentukan status kelembagaan Taspen. Kosasih mengatakan, pihaknya saat ini tengah fokus meningkatkan kinerja perusahaan. “Kami tidak berwenang, kami hanya kelola dan alhamdulillah dapat imbal hasil baik,” ucap Kosasih.

Wacana soal peleburan Taspen dan Asabri ke dalam BPJamsostek sebenarnya sudah muncul sejak lama. Hal itu merujuk pada Undang-Undang (UU) nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Beleid tersebut menyebutkan, keberedaan Jamsostek, Taspen, Asabri, dan Askes dinyatakan sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Berdasarkan beleid itu, peleburan ditargetkan terealisasi pada 2029.

Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengisyaratkan bakal melakukan holding terhadap beberapa perusahaan asuransi  di bawah naungan BUMN.  Rencana tersebut dinilai mendesak menyusul adanya kasus penyimpangan keuangan yang melanda dua perusahaan asurani pelat merah PT Jiwasraya dan PT Asabri.

Sementara itu PT Taspen mencatatkan laba bersih sebesar Rp 388,24 miliar sepanjang 2019. Capaian tersebut tumbuh 42,97 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebesar Rp 271,55 miliar.

Pertumbuhan laba tersebut didorong kenaikan pendapatan premi sebesar Rp 977 miliar serta kenaikan pendapatan investasi sebesar Rp 1,46 triliun. Masing-masingnya naik sebesar 12,08 persen dan 19,08 persen dibandingkan tahun lalu. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...