HomeBelajar PolitikKampanye Kok Gitu?

Kampanye Kok Gitu?

“Jual program bukan nyinyiran. Biar enak nanti kalau sudah menjabat nagih janjinya.”


PinterPolitik.com

[dropcap]C[/dropcap]apres-capres yang berlaga di Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sepertinya lagi kompakan nih. Kedua capres itu sama-sama berkesempatan berbicara di depan pengusaha beberapa waktu lalu. Nah, anehnya, dua-duanya sepertinya sama-sama kompak saling sindir.

Prabowo, di acara Aliansi Pengusaha Nasional, sempat keceplosan bilang “kalau pemimpin kita bodoh…”. Emang sih, pernyataan itu akhirnya diralat, tapi kan masih terekam ya sama para awak media. Hehehe. Nah, masalahnya Prabowo lagi menyindir siapa nih? Soalnya, sebelumnya Prabowo lagi cerita kalau dia waktu itu cari cawapres yang lebih pintar darinya.

Memangnya pemimpin kita yang mana sih yang bodoh Pak? Apa yang tidak bisa memilih cawapres seperti Bapak? Atau yang mana? Eh, tapi untung keburu sadar dan diralat ya, kalau gak mungkin pernyataan itu sudah jadi bahan gorengan kubu lawannya.

Kalau kandidat petahana lain lagi ceritanya. Saat Jokowi berada di hadapan pendukung yang berlatar belakang pengusaha, dirinya mengatakan untuk Pilpres besok pilihan itu yang sudah pengalaman jangan mereka yang masih mau coba-coba. Weleh-weleh.

Memangnya kenapa ya kalau kita milih pemimpin yang mau mencoba dan berusaha? Memang sih Jokowi pernah menjabat sebagai gubernur. Tapi waktu 2014 Jokowi juga masih coba-coba kan jadi presiden? Sekarang aja sudah jadi presiden ngomongnya begitu.

Kalau sudah begini kan jadi linglung ya mau pilih siapa, kalau pilih Si A nanti dibilang ‘bodoh’, kalau pilih Si B dibilang ‘pilih presiden kok coba-coba’. Ckckck, masa iya kita harus milih pasangan Nurhadi-Aldo. Wkwkwk.

Lagian kenapa ya para capres ini harus saling sindir dengan sesuatu yang tidak terlalu substansial? Kan kalau mau menyerang atau mengritik tidak harus ke pribadi, tetapi ke program atau kebijakannya.

Baca juga :  Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Kenapa juga ya kok mereka enggak kampanyekan program aja? Apa merasa tidak pede sama programnya? Atau sudah merasa kehabisan ide untuk menarik pemilih makanya sampai emosi bilang coba-coba dan bodoh? Weleh-weleh, ada ada bae. (G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...