HomeBelajar PolitikJokowi: Tiongkok Antek Indonesia

Jokowi: Tiongkok Antek Indonesia

Jika A adalah kesuksesan hidup, maka A = X + Y + Z.  X adalah bekerja, Y adalah bermain dan Z adalah tutup mulutmu.


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]residen Joko Widodo kembali meluruskan isu 10 juta tenaga kerja Tiongkok yang disebut membanjiri Indonesia, saat menghadiri Kongres ke-20 Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI). Jokowi menegaskan bahwa isu itu tidak benar alias hoaks.

Kan bener kecurigaan eyke kalau Jokowi pasti akan terus membantah soal isu ini dan menyebutnya hoaks! Eh, maaf gengs, keluar lagi kan mental-mental suudzonnya, maklum gengs kebanyakan nongkrong sama kamvret nih belakangan ini, jadi gini deh bahasanya. Ckckck.

Menurut Jokowi, tenaga kerja asing dari Tiongkok yang bekerja di Indonesia hanya 24.000. Sebaliknya, jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Tiongkok justru lebih besar. Tenaga kerja Indonesia yang ada di Tiongkok malah 80.000 lebih. Menurut Jokowi data yang menunjukkan seperti itu dapat menggambarkan bahwa yang sebenarnya antek-antekan itu adalah Tiongkok yang menjadi antel-antek kita. Wkwkwk.

Cekikik coy! Bisa jadi memang angka pekerja kita di Tiongkok lebih banyak dibandingkan tenaga kerja Tiongkok di sini. Tapi gengs kalau ternyata profesinya lebih mantapan pekerja Tiongkok di Indonesia dibanding pekerja Indonesia di Tiongkok, sama aja boong dong. Bisa aja nih Jokowi kalau bermain logika.

Menurut Jokowi isu semacam ini harus diluruskan berulang-ulang agar tak menjadi sesuatu yang dianggap sebagai kebenaran. Sebab, tak sedikit masyarakat yang mempercayai isu ini. Click To Tweet

Di luar itu, Jokowi juga menegaskan, pada dasarnya setiap negara memang menerima tenaga kerja asing dalam rangka memperbaiki sumber daya manusia yang ada di negaranya. Bahkan, negara-negara lain menerima TKA lebih banyak.

Uni Emirat Arab, misalnya, jumlah tenaga kerja asingnya mencapai 80 persen dari total jumlah penduduk. Arab Saudi 33 persen, Brunei 32 persen, Singapura ada 24 persen, Malaysia 5 persen, dan Indonesia hanya 0,03 persen. Tuh gengs baca.

Baca juga :  Modi Mustahil Kalahkan Xi Jinping?

Kata Jokowi, satu persen saja tidak ada kok diramein. Jutaan dari mana, ngitungnya kapan? Tanya imigrasi, begitu kata Jokowi. Wkwkwk, jadi intinya gimana nih gengs, mau percaya sama Jokowi, apa mau percaya sama kabar angin yang aromanya tidak sedap itu?

Kalau eyke mah tetap gengs¸ walaupun jumlah penyerapan tenaga asing tidak sebanyak negara lain, tetap aja yang diserap di sini mayoritasnya tenaga ahli dan profesional. Nah, kalau kita kebanyakan tenaga yang diserap adalah sebagai asisten rumah tangga. Aduh, udah ah, ga usah dibahas lagi gengs, jadi malas nanti kalau mau bahas yang lainya.

Daripada bahas beginian, mending kita bahas ungkapannya Albert Einstein, semoga aja kan setelah baca ungkapannya, kita bisa semakin bertenaga untuk menghadapi kenyataan yang sebenarnya tidak seindah khayalan. Ahahaha.

“Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya.” (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...