HomeBelajar PolitikSandi Dibopong Emak-emak

Sandi Dibopong Emak-emak

Kami akan berjuang untuk partai emak-emak. Kami ingin harga-harga pangan terjangkau,” ~ Sandiaga


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]aya tidak peduli apa yang menjadi hasil dari debat Pilpres putaran kedua. Mau Jokowi yang unggul kek, Prabowo yang tampil dengan elegan kek, atau pun sama-sama tidak berdampak sama elektabilitas suara elektoral, pokoknya bodo amat! Yang penting besok saya masih bisa kerja, makan, nonton Manga, udah. Itu saja tenang rasanya.

Tapi meski saya sudah mencoba untuk menutup mata, sumpal telinga, dan bungkam seribu bahasa masih saja ada godaannya yang akhirnya buat saya mikirin hal begituan juga. Kalian mau tahu apa yang jadi penyebab saya terlibat diskusi soal debat putaran kedua?

Betul banget bro. Emak di rumah-lah yang jadi sumber masalahnya! Sehabis debat putaran kedua berakhir, entah mengapa kok emak saya mendadak mirip banget kayak ketua tim sukses. Dikit-dikit emak serukan pilih si ini-lah, si itu-lah. Bilang lawannya begini-lah, prestasinya begitu-lah. Pokoknya seribu satu alasan ada deh buat membagus-baguskan calon yang ia dukung. Sampai-sampai dalam hati nih saya bilang gini:

“Wih ternyata emak saya berbakat jadi sales, kenapa enggak dari dulu aja ya?”

Selepas saya mengetahui betapa agresifnya emak saya terhadap dunia politik di masa-masa Pilpres seperti ini, saya jadi semakin paham mengapa Sandiaga bangga sekali sama gerakan emak-emak militannya.

Mungkin Sandi berpikiran bahwa jika ia berhasil mendapatkan suara emak-emak, doi juga berhasil ambil suara bapak, anak pertama, anak kedua, anak ke tiga, terus yang punya pembantu rumah tangga juga kena, tetangga, ibu-ibu PKK, pengajian, alumni SMA, kelompok arisan, waduh pokoknya komperehensif banget dah! Wkwkwk.

Selain itu bro, kalau dilihat-lihat lagi, ternyata apa yang dilakukan Sandi mirip-mirp nih sama yang pernah dilakukan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Obama yang berhasil maju menjadi presiden dua periode ternyata menerapkan strategi emosional yang dimiliki perempuan. Maka strategi emak-emak milik Obama berhasil mengokohkan jabatanya untuk yang kedua kali.

Baca juga :  Hasto dan Politik Uang UU MD3

Tidak hanya Obama bro, mantan presiden Indonesia juga pernah nih menggunakan strategi yang sama dengan Obama. Kalian tahu siapa? Yoi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bro. Meski pada tahun 2008 ekonomi Indonesia sempat menjadi ancaman kejatuhan SBY di Pilpres 2009, ternyata pada kenyataannya berbanding terbalik. Strategi emak-emak yang diterapkan berhasil melanggengkan jabatannya di putaran kedua.

Nah, jadi intinya gimana nih menurut kalian? Apa mungkin Sandi bisa menghadiahkan kemenangan untuk Prabowo di Pilpres 2019 dengan strategi emak-emak pamungkasnya? (G42)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Kuda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...