HomeTerkiniTrump Undang Netanyahu

Trump Undang Netanyahu

Trump juga menyatakan bahwa perdamaian Israel-Palestina hanya bisa dirundingkan oleh kedua pihak. Namun, Trump juga menekankan bahwa AS akan bekerja bersama Israel untuk mencapai tujuan itu.


pinterpolitik.comSelasa. 24 Januari 2017.

WASHINGTON – Setelah resmi menduduki Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke Washington DC. Trump dan Netanyahu berbicara via telepon membahas upaya memperkuat hubungan AS-Israel.

Trump menegaskan komitmen AS untuk turut menjaga keamanan Israel dalam percakapan telepon pertamanya dengan Netanyahu setelah resmi menjabat Presiden AS, Senin (23/1/2017).

“Presiden dan Perdana Menteri sepakat untuk melanjutkan konsultasi erat untuk sejumlah isu regional, termasuk menghadapi ancaman yang diberikan Iran,” terang Gedung Putih dalam pernyataannya. Pernyataan itu mengisyaratkan kemungkinan kebijakan AS yang lebih keras terhadap Iran di bawah Trump.

Pernyataan Gedung Putih itu menyebutkan bahwa Trump mengundang Netanyahu untuk berkunjung ke Washington DC. Pertemuan tersebut direncanakan pada awal Februari 2017.

Trump juga menyatakan bahwa perdamaian Israel-Palestina hanya bisa dirundingkan oleh kedua pihak. Namun, Trump juga menekankan bahwa AS akan bekerja bersama Israel untuk mencapai tujuan itu.

Lebih lanjut, Gedung Putih menyatakan, percakapan telepon itu tidak membahas soal wacana Trump memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Namun dalam pernyataan terpisah pada Minggu (22/1) waktu setempat, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer menyebut rencana relokasi Kedubes AS tetap akan berjalan dan masih dalam tahap awal.

“Kami masih dalam tahap sangat awal untuk membahas subjek ini,” terang Spicer sembari menyebut rencana itu tidak akan diwujudkan segera.

Sama seperti negara-negara besar dunia lainnya, AS mempertahankan Kedutaannya di Tel Aviv karena status Yerusalem dalam konflik Israel-Palestina. Israel mencaplok wilayah Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967 dan kemudian menganeksasinya serta menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota. Langkah Israel itu tidak diakui dunia internasional. Di sisi lain, Palestina menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota untuk negaranya di masa mendatang.

Baca juga :  Membara! Iran-Israel Perang! 

Hubungan antara Israel-AS di bawah mantan Presiden Barack Obama diwarnai ketegangan. Terutama setelah AS enggan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB soal larangan aktivitas pembangunan permukiman Yahudi.

Pendekatan Trump terhadap hubungan AS dan Israel merupakan salah satu yang paling ditunggu. Akankah Trump lebih cenderung dekat dengan Israel ataukah semakin getol memperjuangkan perdamaian serta mendukung kemerdekaan Palestina? Menarik untuk di tunggu. (Dtkcom/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.