HomeTerkiniSaya Ingin Jadi Dokter, Pak

Saya Ingin Jadi Dokter, Pak

Korban Zahro Express Diangkat Anak oleh Adhyaksa Dault.


pinterpolitik.comJumat, 6 Januari 2017.

JAKARTA – Tangis Abdan Syakura (14) pecah setelah lelaki yang mengunjunginya itu mengatakan bahwa ia ingin mengangkat Abdan menjadi anak. Lelaki itu juga tak kuasa menahan tangis melihat kondisi Abdan. Abdan Syakura adalah salah satu korban selamat dari tragedi terbakarnya kapal wisata KM Zahro Express di perairan Teluk Jakarta yang terjadi pada Minggu, 1 Januari 2017. Abdan harus menjadi anak sebatang kara setalah ayahnya Mohammad Bunyamin (43), ibunya Lin Marlina (42) dan kakaknya, Fahira Azzahra (17), meninggal dunia dalam kejadian naas tersebut.

Lelaki itu, mantan Menteri Pendidikan dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault datang mengunjunginya dan mengangkat Abdan menjadi anak setelah mengetahui bahwa Abdan kehilangan ketiga anggota keluarganya dalam kejadian tersebut. Adhyaksa Dault tergugah hatinya atas nasib Abdan.

“Saat mengunjungi Abdan Syakura di dalam, kami berusaha senyum, tertawa ceria di depannya, walau hati kami menangis. Sekarang Abdan hidup sendiri, saya angkat dia menjadi anak. Kita ingin anak-anak korban kapal Zahro Express tetap bisa mencapai cita-citanya,” ujar Adhyaksa usai membesuk Abdan Syakura di RS Polri, Jakarta (5/1/2017).

Adhyaksa menceritakan, keinginannya untuk membantu Abdan Syakura tidak terlepas karena hubungan kedekatannya dengan almamater tempat ayahanda Abdan mengajar, sekolah Al Azhar Jakarta. Almarhum Mohammad Bunyamin merupakan guru Matematika di SMP dan SMA Alzhar Jakarta.

Sementara, Adhyaksa Dault juga pernah menempuh pendidikan SD dan SMP di Al Azhar Jakarta serta pernah menjadi Ketua Badan Pengawas YPI Al Azhar periode 2007-2012.

Adhyaksa pun berjanji dirinya bersama keluarga besar yayasan Al Azhar akan menanggung seluruh biaya pendidikan Abdan hingga lulus sarjana. Abdan juga sempat mengungkapkan cita-citanya, yakni menjadi dokter.

“Tentu saya dan keluarga Besar Al-Azhar akan memberikan santunan sampai dia jadi sarjana,” ujarnya.

Abdan tak kuasa menahan haru kala dibesuk oleh Adhyaksa di kamar 140 RS Polri, apalagi saat dirinya mengutarakan niat menjadikan Abdan sebagai anak angkat dan membiayai pendidikannya hingga sarjana. Tentu saja hal itu menjadi harapan yang luar biasa bagi Abdan setelah kehilangan seluruh anggota keluarganya.

Adhyaksa pun tak kuasa menahan tangis melihat kondisi yang diderita Abdan saat membesuk di kamar rawat tersebut. Ia pun mengupayakan dan mendoakan yang terbaik untuk Abdan.

“Abdan sebelumnya masih belum tahu kalau keluarganya telah menjadi korban atas kejadian tersebut. Tapi, kondisinya sudah membaik meski masih trauma,” ujarnya.

Mohammad Bunyamin bersama istri, Lin Marlina serta dua anaknya, Fahira Azzahra dan Abdan Syakura ikut dalam perjalanan KM Zahro Express dari Muara Angke, pada Minggu pagi, 1 Januari 2017.

Rencana liburan tahun baru mereka berubah menjadi duka. Keluarga yang tinggal di Cilandak, Jakarta Selatan itu hendak menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

Nahas, kapal tersebut terbakar saat perjalanan baru sekitar 20 menit atau di di perairan Teluk Jakarta. Sebanyak lebih 200 penumpang berada di kapal tersebut dan saat ini baru 24 jenazah yang ditemukan.

Dari keluarga Mohammad Bunyamin, hanya Abdan Syakura yang berhasil ditemukan dengan selamat. Tiga anggota keluarganya hilang. Hingga saat ini, baru jenazah ayah dan kakaknya yang berhasil ditemukan dan teridentifikasi di RS Polri. Sementara, jenazah ibundanya masih belum teridentifikasi.

Kini, setelah diangkat anak oleh Adhyaksa Dault, Abdan masih bisa berharap dan bermimpi menjadi dokter. Tetap semangat, Abdan! (Antara/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

More Stories

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.