HomeNalar PolitikNaik Sampai Rp 100 Juta, PNS Manja?

Naik Sampai Rp 100 Juta, PNS Manja?

Isu kenaikan gaji PNS lagi ngetrend. Konon, kenaikannya bisa mencapai Rp 100 juta per bulan. Wow, PNS enak dong di zaman Jokowi?


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]apakku pernah memberikan nasihat mengenai pekerjaan dan masa depan. Kata beliau : “Nak, kalau nanti udah lulus kuliah, coba ikut tes pe-en-es. Itu pekerjaan yang bagus dan sudah pasti masa tuamu bakal dijamin oleh negara.”

Hm, saya yang waktu itu masih duduk di bangku kelas satu es-em-a, hanya bisa manggut dan mengiyakan, tanpa ba-bi-bu. Kini, setelah kuliah dan mulai bekerja, nasihat tersebut kembali menggelitik pikirannku. Tapi, bukan berarti saya tertarik untuk masuk Pe-en-es ya?

Menurut saya, pekerjaan itu bukan soal salary atau sekadar menimbun rupiah untuk jaminan hari tua. Sebab, semua itu nggak bakal ikut dibawa kok setelah mati. Yang terpenting dalam sebuah pekerjaan itu adalah rasa nyaman, komitmen dan kreativitas. Hm, sok bijak ya gue?

Saya sebenarnya nggak suka jadi Pe-en-es.  Menurut versi saya, pe-en-es itu pekerjaan bagi orang-orang ‘malas’ dan bermental gampangan.

Kalau jadi Pe-en-es, yah harus siap untuk tenggelam dalam rutinitas yang serba monoton, yang lama-lama bikin bete dan nggak ada tantangannya sama sekali. Tapi, bukan berarti semua Pe-en-es kayak gitu ya. Ini memang hasil pengamatan pribadi, but please no baper ya.

Kids zaman now lebih suka dengan hal-hal yang berbasis teknologi. Maka jangan salah kalau akhir-akhir ini banyak yang menjadi youtuber, celebgram, travel agent, jurnalist atau menjadi  staff IT. Hm, tapi bukan berarti minat menjadi Pe-en-es malah menurun.

Ketertarikan generasi milenial untuk menjadi Pe-en-es masih cukup tinggi kok. Hal ini berdasarkan survei dari Pusat Kajian Reformasi Administrasi yang dilakukan di tiga universitas terkemuka di Indonesia pada bulan Juli tahun lalu. Hasilnya 43,1 persen mahasiswa memilih untuk berkarir di bidang pemerintahan.

Baca juga :  Operasi Bawah Tanah Singkirkan PDIP dari Ketua DPR?

Sementara itu, yang memilih berkarir di bidang swasta sebesar 50,1 persen. Angka tersebut memang lebih tinggi, tapi bukan berarti minat untuk menjadi Pe-en-es di kalangan anak muda sedikit, bukan?

Apalagi denger-denger pemerintah saat ini tengah berencana untuk menaikan gaji para Pe-en-es. Yang konon kalau dikalkulasikan bisa menembus angka Rp 100 juta per bulan. Wow, fantastis. Para Pe-en-es jadi makin leha-leha dong di zaman Jokowi. Terus, kita yang cuma kerja sebagai serabutan gini, bisa apa? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...