“Debat itu soal kata, Kerja soal keringat.” ~Sujiwo Tejo
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]ebat Pilpres 2019 yang pertama akan segera berlangsung, tepatnya tanggal 17 Januari 2019. Nah, mendekati hari tersebut, bukan berarti semua berjalan mulus tanpa ada-ada aja. Setelah kemarin sibuk debat soal perlu nggaknya bikin acara penyampaian visi-misi sebelum acara debat, sekarang lanjut ke penolakan Timses Joko Widodo-Ma’ruf Amin terhadap salah satu panelis debat Pilpres 2019. Siapakah dia? Tereret teretttt….
Panelis yang ditolak oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf ini adalah Bambang Widjojanto (BW). Direktur Program TKN, Aria Bima mengakui pihaknya telah mengirim surat ke KPU untuk mengeluarkan BW dari tim panel. Surat itu dikirim pada pertemuan keempat antara TKN, KPU, dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Terus, kenapa gitu TKN harus menolak BW? Pasti ada udang di balik batu dong.Share on XTernyata, posisi BW sebagai mantan timses Anies Baswedan-Sandiaga dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakartalah yang menjadi penyebabnya. Takut nggak netral. Kalau soal pengalaman, TKN sebenarnya nggak meragukan kemampuan BW.
Dalam Keputusan KPU 1096 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknik Fasilitasi Metode Kampanye dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 telah diatur penyusunan materi debat harus bersikap netral, tidak memihak, dan nggak punya hubungan dengan tim sukses.
Sementara itu, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso menyebut kalau pencoretan BW dari tim panelis debat sudah melalui pembahasan oleh TKN, BPN, dan KPU.
Wah, berarti sudah pada legowo yekan dengan keputusan TKN? Harusnya aman tanpa nyinyir-nyinyir dong ya. Hihihihi.
KPU sebelumnya mengangkat delapan ahli untuk merumuskan materi debat kandidat capres cawapres perdana yang digelar 17 Januari 2019. Namun BW dan Koordinator Adnan Topan Husodo didrop dan rencananya akan diganti KPU dengan Ketua KPK Agus Rahadjo.
Nah, kali ini formasinya udah oke. Belum ada protes-protes lagi. Semoga aja acara debatnya lancar, tapi drama-drama yang terlalu menguras emosi jiwa. Aminn… (E36)
