HomeCelotehRidwan Kamil Dipandang ‘Remeh’

Ridwan Kamil Dipandang ‘Remeh’

“Hal-hal sepele membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan tidak sepele,” – Michelangelo


PinterPolitik.com

Desas-desus pemindahan Ibukota baru Indonesia terpecahkan, Jokowi udah resmi menyatakan pindah ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Waduh, buru-buru banget, kalau ada yang gak setuju gimana? Kok udah diresmiin aja? Heleehhh.

Mau tak mau, suka gak suka, Ibukota akan pindah ke Kalimantan. Akhirnya, karena semua serba kejutan, DPR bakal disulap dan dikebut buat revisi aturannya, weleeeh weleeeehhh.

Tapi banyak pihak berpendapat kalo pemindahan Ibukota ini kajian dan risetnya masih mentah, ehmmm, masa Ibukota baru gak direncanakan matang sih, kalo salah pilih Ibukota gimana? Uang yang bakal dikeluarkan banyak banget lho, sia-sia deh, hadeuuh.

Hmmm, mau gak mau, Pemerintah harus lebih banyak mendengar supaya ada saran, ehmm, kalo Pemerintah sendirian gerak kesana kesini dan akhirnya gagal, gimana coba? Weleeh weleeeh.

Contohnya aja nih, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga berprofesi sebagai arsitek menterenggg ngasih masukan ke Pemerintah, kalo luas lahan yang disiapkan buat Ibukota baru itu terlalu luas.

Kalo kata Ridwan Kamil, buat apaan luas-luas sih, penghuninya malah gak betah nanti, weleeeh weleeeh, yang pas-pas ajalah. Kalo nantinya malah gagal bangun Ibukota baru, emang mau kayak Brazil atau Myanmar, heuuuhhh baru tahu rasa deh, heleeeh.

Baru diomongin begitu aja, Kepala Bappenas langsung komentarin balik, hadeuhh. Maksudnya tuh gini lho, omongan Ridwan Kamil langsung dibantah coba, hadeuuuhh. Padahal kan bisa aja Ridwan Kamil bener, namanya juga saran. Bapak Kepala Bappenas memang paling benar dan anti salah kali ya? Heleeehh.

Lagian Kepala Bappenas kaya ngajarin ikan berenang sih, Ridwan Kamil kan udah ngerti soal-soal gituan, jadi gausah dikomentarin balik, hadeuuuhh, tutup kuping aja deh kalo gak suka orang ngasih kritik, weleeeh weleeeeh.

Kang Emil ini kan arsitek yang karyanya diakui dunia, lulusan dari University of California, Berkeley. Dia tuh punya karya di kawasan sekelas Marina Bay, Singapura, atau Beijing Finance Street, Tiongkok.

Sabar ya Kang Emil, daripada gak didengerin kritik Ibukota baru, mendingan pikirin Bogor Raya yang mau memisahkan diri dari Jawa Barat, ehmm, kayaknya mending itu dulu dipikirin deh.

Oiya Kang, satu lagi, emang bener Ibukota Indonesia pindah itu gara-gara Bekasi mau masuk ke Jakarta? Kalo bener, minta tolong nih, bisa gak Bekasi pertahanin di Jawa Barat aja, jangan melipir ke Jakarta gitu, ehmm, weleeeh weleeeh. (Z19)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...