“Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah” ~Ki Hadjar Dewantara
PinterPolitik.com
[dropcap]N[/dropcap]egeri ini dipenuhi banyak mimpi. Tapi apakah mimpi-mimpi itu akan mampu terbeli, sementara tiap harinya, kita digenangi dengan air mata dan keringat para guru, yang haus penghargaan.
Najwa Shihab pernah bilang, tugas guru bukanlah menjejalkan pelajaran, melainkan harus menghidupkan pengetahuan. Tentu itu bukanlah suatu hal yang main-main. Berat loh. Tapi kenapa bayarannya ringan sekali? Kenapa kesejahteraan guru diombang-ambing?
Ya, kalau guru yang PNS mungkin masih lebih beruntung ya. Selain gaji bisa dapat tunjangan yang setiap tahun cenderung naik. Tapi yang honorer begimane? Jangan ditanya gaes, nangis Bombay nanti.
Guru itu katanya pahlawan tanpa tanda jasa, tapi dihargainya sebatas itu.... Click To TweetTapi kemarin eik dapat kabar, tim pemenangan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan gaji guru di Indonesia naik menjadi Rp20 juta. Gede amat ya? kalau segitu, mungkin nggak akan ada lagi kasus guru yang nyambi jadi ojek online. Tapi masalahnya, ini guru yang macam apa yang mau digaji Rp20 juta? Guru honorer gimana?
Eh tapi tunggu dulu, capresnya sendiri ternyata tidak mau menjanjikan hal itu terburu-buru. Pak Prabowo bilang dia gak mau berjanji karena nanti bisa membohongi rakyat. Ketum Gerindra itu juga bilang, kenaikan gaji itu nanti dananya dari mana? Masak nambah utang?
Waduh, ini gimana caranya ada jubir sama capres gak sama omongannya?
Terlepas dari itu, daripada bikin iklan kampanye menaikkan gaji guru, yang tentunya hanya bisa dirasakan untuk sebagian golongan guru, mending buat sistem yang bisa memastikan setiap guru, nggak pandang PNS atau honorer atau guru bule sekalipun, bisa mendapatkan honor yang layak. Nggak ada lagi sekolah-sekolah yang menggetok guru dengan harga yang rendah.
Lagi pula, kalau guru sejahtera, semangat untuk mengajar juga lebih besar. Guru nggak perlu lagi mikirin harunya nyambi kerja apa untuk menambah penghasilan.
Selain itu, kayaknya pemimpin kita juga harus memperbanyak sertifikasi guru. Biar skill guru terus bertambah.
Aku sih percaya, murid yang cerdas bisa lahir dari guru-guru yang sejahtera lahir batin. Eaaa… (E36)