HomeCelotehKetua Parlemen Jangan Baper

Ketua Parlemen Jangan Baper

Yailah,  gitu aja baper. Liat foto pelantikan Gubernur aja jadi inget mantan wkwk


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]M[/dropcap]antan apa tuh ya?? Wkwk . Ditinggalkan orang yang disayang memang sakit rasanya tapi engga gitu juga kali bapernya hehe. Ibarat anak kecil yang manyun tak dibelikan mainan. Supaya tak manyun, Mama harus mengajaknya ke Pasar Gembrong wkwk.

Ngomong – ngomong soal baper. Kasus orang satu ini sedikit banyak bikin kita kesel dan bergumam aja dalam hati. Kaya pas ditanya, es krim ga mau, bakso ga mau, coklat ga mau. Laah terus maunya apa?

Ternyata anak ini maunya ketemu mantan. Wow!

Tapi mantannya ini bukan mantan pacar, tapi mantan calon pacar wkwkwk. Yang udah ditolak sebelum nembak. Tapi udah duluan ke Kelapa Dua.

Jabatan orang ini sih bikin percaya ga percaya. Mana bisa sifat kaya anak kecil gitu bisa mimpin parlemen di Ibukota. Jalanin jabatannya aja tergantung mood. Berhubung dia pembuat aturan, ada aturan untuk sambutan Gubernur di paripurna jadi tidak digubris.

Maklum, moodnya lagi jelek. Tapi warga harus menghormati jabatannya ini, walaupun mana ada sih yang ngejalanin tugas negara jidatnya. Suka jalanin, engga diemin. Ga sebercanda itu juga kali.

Kita coba kita panggil dia om Pras.

Ternyata bukan tanpa sebab, orang ini masih belum move on dari mantan Gubernurnya yang sudah punya tugas baru di Kepala Dua, Depok. Tiba-tiba menjadi sosok yang pemurung semenjak Anies – Sandi dilantik. Buktinya, orang ini tidak hadir dan secara sepihak ga mau ada paripurna istimewa. Sensitif sekali perasaannya.

Usut punya usut. Ternyata om Pras ini kader partainya si  Mama. Hmm, jadi wajar ya ternyata. Kubu sebelah menang, dia kegerahan.

Lantas om Pras kenapa melakukan ini entah atas inisiatif sendiri atau memang pesenan mamah ya?

Saat isunya bergulir, om Pras mendapat hantaman dari teman – teman parlemennya sendiri. Kegaduhan yang buat om Pras memantik juragan Tanah Abang geram yang menyatakan om Pras memutuskan secara sepihak dan sangat bermuatan politis.

Ingat ya, bedakan peran saat jadi kader partai yang (mungkin) sakit hati akibat kalah dalam Pilkada dengan posisinya menduduki Ketua Parlemen. Kalau hal ini aja belum bisa termanage, lebih baik minta request ke Mama untuk masuk pelatihan kepemimpinan lagi.

Sekedar saran, move on lah om Pras yang berlalu biarlah berlalu dan kini kita bersama perlu dirajut kembali dengan tali persaudaraan.

Makanya supaya ga gampang baper dan sensitif hatinya, om Pras agak kurangi porsi waktu nonton drama koreanya.

(Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...