HomeCelotehKetika ‘Banteng’ Diusir Dari Kandang

Ketika ‘Banteng’ Diusir Dari Kandang

“Walau sukses menjadi partai penguasa, perihal urusan kantor saja masih dipinjamkan oleh salah satu keluarga di Kediri. Hoalah”


PinterPolitik.com

Partai penguasa jangan sampai berkutat pada kebutuhan internal terus menerus, apalagi menyimpan masalahnya sampai berlarut-larut.

Sampai-sampai untuk urusan kantor saja, Partai Banteng masih berseteru dengan pemilik lahan. Lah, emang lahan siapa itu? Nyewa? Pinjem? Numpang?

Hmmm, kenapa engga dibeli aja sih. Masa iya, Partai penguasa pemerintah masih juga belum mampu beli kantor sendiri. Kalau perlu, minta aja pengurus partai se Indonesia untuk patungan. Atau usaha apa kek gitu, haduuuh ngenes banget.

Ngomong-ngomong, Kandang Banteng yang masih meminjam itu ternyata kantor DPC Kota Kediri, Jawa Timur.

Ya namanya juga cuma minjem, jadi jangan marah kalau suatu saat pemiliknya minta lahannya dibalikin dong. Jangan udah baik-baik dipinjemin, eh malah dianggap ‘hak milik’. Itu namanya pagar makan tanaman dong, mentang-mentang “Banteng”….

Awalnya sih, pihak keluarga yang meminjamkan tanah dan bangunan ngga ada masalah. Mereka anteng-anteng aja.

Tapi engga tau kesambar apa, tiba-tiba ahli waris pemilik tanah itu langsung mencak-mencak sama para Banteng di sana. Bahkan sampai mengancam akan menyegel kantor segala. Wow! Sungguh mengejutkan, ada apa sih sesungguhnya?

Si ahli waris ini hebat juga bisa ngancaman para Banteng, enggak cuma satu Banteng lho. Apa dia nggak takut kalau nanti gerombolan Bantengnya ngamuk terus nyeruduk? Hati-hati Pak, Bu, bisa repot urusannya nanti hehehehe.

Tapi daripada ngamuk dan ujung-ujungnya kalah juga, ya mendingan kandangnya dipindahin aja. Bisa aja kan, Bantengnya dimasukin ke rumah petak. Lebih ekonomis, jadi Mama Banteng juga ga merasa keberatan bayarnya, hahaha.

Satu aja sih syaratnya biar si Banteng seneng, dia ga peduli apakah harus tinggal di kandang gede atau kecil, karena yang terpenting rumahnya serba warna merah. Kalo ga begitu? Bantengnya pasti mencak- mencak. Wkwkwk

Balik lagi ke si ahli waris tadi, kenapa sih dia bisa mendadak marah dan maksa banget nutup Kandang Banteng?

Ternyata usut punya usut, kabarnya Pengurus Partai Banteng yang di situ ‘ga tau diri’. Sebab dia mau membangun kantor baru lagi di tanah keluarga si ahli waris itu. Hmmm pantes aja kalo begitu, si Banteng main nyelonong aja sih.

Mau Bantengnya segalak apa juga, kalo enggak ada permisi terus mau main bangun – bangun aja, si ahli waris juga engga bakal mundur.

Inget ya ingeeeet, itu tanah sama bangunannya kan minjem! Makanya harus dibalikin. Mentang-mentang udah 12 tahun dipinjem, terus main dianggap jadi hak milik aja. Oooh, tidak bisaaa! (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...