HomeCelotehKaos 'Maksa' Kudeta

Kaos ‘Maksa’ Kudeta

“Hampir semua orang dapat menanggung kemalangan, tapi jika Anda ingin menguji watak manusia, coba beri dia kekuasaan.” ~ Abraham Lincoln


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]ungkin masih ingat ada beberapa tokoh yang ditangkap akibat dugaan makar dan pemakzulan Jokowi sebagai Presiden.

Namun, akhir bisa digagalkan. Katanya sih massa sebanyak itu ga mampu mengantarkan Jokowi pada pemakzulan. Hmmm, gitu toh motifnya dulu.

Serem juga ya kalau ada pemakzulan begitu, ahhh syudahlah. Emang alesannya apaan deh? hmm, mungkin ga suka aja kali, uhuuuyyy.

Tapi upaya ini masih mending loh, ah masa sih? Setidaknya diperankan tokoh nasional yang memang punya pandangan yang kritis tentang pemerintah.

Nah loh, semakin ke sini zaman kan semakin unik nih. Masa ada narasi ganti Presiden melalui kaos – kaos. Kirain awalnya memang serius terdapat narasi mendalam tentang posisi Presiden.

Usut punya usut, ternyata kaos itu hanya sebagai ladang usahanya salah satu kader salah satu partai untuk modal di Pilpres 2019.

Weleeeeh weleeeeh, ternyata ehhhh ternyata begitu ya. Lah itu tulisan di bajunya kok begitu sih? Ya namanya nyinyir, ya begitulah.

Kalau mau ada penggulingan serius kan harusnya dibagiin gratis aja itu bajunya jangan berbayar, ampun dah ah, weleeh weleeeeh. Udah nantinya disuruh milih, beli baju lagi, hmmm.

Kalo rakyat masih harus merogoh kocek, rasanya susah kalau mau menggaungkan narasi begitu. Tapi katanya sih laku. Nah loh, siapa tuh yang beli? Berarti emang keren tuh kaos.

Hmmm, woailah banyak yang beli ya, palingan kader sendiri, weleeeh weleeeeh.

Partai Gerindra memang lagi seneng banget bikin narasi – narasi cantik ya. Indonesia bubarlah, maling lah. Nah, sekarang ada baju ganti Presiden yang harus dibeli dulu, uhuuukkk uhuuuukkk. Semakin dekat 2019, semakin unik nih narasi yang dibangun. Nanti setelah ini apa ya?

Jadi ga salah kalau Presiden Jokowi malah senyum – senyum aja, yaiyalah mana bisa kursi kekuasaan Presiden itu  tumbang hanya karena tulisan di kaos doang. Hadeuuuhh, pake bayar lagi. Ampun dah ah.

Makanya kalau mau pemakzulan dilihat dulu, mana nih pelanggaran konstitusionalnya baru deh dikaji. Jangan lewat baju gitu doang ah, kurang sedap dilihatnya, cuma dapet kesan ngeri – ngeri sedap doang, weleeeeh weleeeeh. (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...