HomeCelotehJokowi – Prabowo, ‘Sumber Kekacauan’?

Jokowi – Prabowo, ‘Sumber Kekacauan’?

“Politik Indonesia sumbunya hanya dua, Jokowi dan Prabowo.” ~ Maruarar Sirait, politikus PDI Perjuangan


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]emilihan Presiden (Pilpres) 2019 sudah muncul ke permukaan, namun, sepertinya Pilpres nanti seolah mengulang kilas balik lima tahun yang lalu.

Ehmm, Pilpres dengan rasa yang sama, tapi entah ujung nasibnya bagaimana, weleeh weleeeh.

Memangnya apa yang membuat rasa Pilpres itu kembali sama? Wedeew, kabarnya sih, dua tokoh yang bertarung di Pilpres 2014 akan kembali berjumpa dalam panggung politik.

Ciyee, nostalgia pertarungan ya? Weleeeh weleeh. Jokowi dan Prabowo akan kembali bertarung? Ehmm.

Masa cuma ada dua calon lagi sih, orangnya itu lagi dan lagi, ehmm, partai politik ga ada yang punya nyali apa ya? Masa mau segampang itu ‘melipat’ ke Jokowi atau Prabowo gitu sih.

Partai politik kayaknya lebih cari aman ya? Ga mau ngambil risiko besar dengan taruhan nasib yang belum jelas, weleeeh weleeeh. Poros ketiga semakin mustahil dong, uhuukk uhuukk.

Tapi kalau dua tokoh ini bertarung kembali, apakah akan membangkitkan juga perseteruan antara dua kubu? Pasca Pilpres 2014 lalu, tak dapat dipungkiri adanya anggapan kalau publik seolah terbelah, kubu sini dan kubu sana, hadeuuuh, sangatlah mungkin terjadi lagi.

Masyarakat ribut – ribut hanya karena punya pilihan Presiden yang berbeda, weleeeh weleeeh. Prinsipnya kan dua tokoh itu punya niat baik membenahi negeri, kenapa masyarakat malah gesek – gesekan bahkan saling menjatuhkan gitu? Ehm.

Makanya kalau kata Maruarar Sirait, kondisi masyarakat itu nantinya tergantung bagaimana Jokowi dan Prabowo bertarung. Kalau bertarungnya sehat, otomatis perpecahan di tengah masyarakat takkan terjadi.

Weeeiittss, tapi kalau antara Jokowi dan Prabowo malah mempertontonkan gesekan, masyarakat akan semakin ganas. Maka dari itu, Jokowi dan Prabowo itu jadi sumbunya, atau penentu tentang apa yang terjadi di masyarakat.

Baca juga :  Budiman Sudjatmiko, Skenario Brilian Prabowo?

Kalau berujung keributan, apa coba yang bisa dipetik dari Pilpres? Hadeuuh. Makanya kalau kata Franklin D. Roosevelt, tugas pemimpin negara ialah membujuk, memimpin, berkorban, serta selalu mengajari rakyat. Tugasnya yang terpenting adalah mendidik.

Nah loh, kalau Jokowi dan Prabowo masih ngebet mau jadi Presiden di 2019, siapkah keduanya membujuk dan mendidik masyarakat? Weleeeh weleeeh. (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...