HomeTerkiniHampir Terjadi Kerusuhan di Sidang Ahok

Hampir Terjadi Kerusuhan di Sidang Ahok

Massa yang berkumpul di sekitar auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, meluber hingga menutupi jalan.


pinterpolitik.com – Selasa, 3 Januari 2017

JAKARTA – Sidang lanjutan kasus penistaan agama oleh terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sedang bergulir. Sidang yang dipimpin oleh ketua majelis hakim Dwiarso Budi Santiarso ini mengagendakan pembuktian dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas dakwaannya dengan memeriksa dan mendengarkan keterangan saksi pelapor atau saksi fakta.

Saksi yang pertama didengarkan keterangannya yakni Novel Chaidir Hasan. Habib Novel merupakan salah satu pelapor dalam kasus ini.

“Tadi yang dijadikan saksi pertama itu Habib Novel, kemudian biasa lah pertama soal identitas segala,” kata Dedi Suhardadi, salah satu tim advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Mejelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).

Disaat sidang sedang berlangsung, Aparat kepolisian membekuk seorang pria mabuk yang mencoba menerobos masuk ke Gedung Auditoarium. Dipastikan pria itu tidak membawa senjata tajam. Namun, polisi mencium bau alkohol dari mulutnya dan diduga dalam kondisi terpengaruh alkohol.

“Iya menerobos di pintu gerbang sini (pintu gerbang Kementan Jalan RM Harsono). Dia nerobos,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, di Gedung  Auditorium Kementerian Pertanian, Selasa, 3 Januari 2017.

Sementara itu, Massa yang berkumpul di sekitar auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, meluber hingga menutupi jalan. Polisi pun mengimbau mereka untuk tetap tertib. Terdapat dua kubu massa, mereka dibagi menjadi kubu pro Ahok dan Kontra Ahok.

Sebagian besar massa pro Ahok berasal dari Barisan Relawan Basuki Djarot (Bara Badja). Sedangkan massa kontra Ahok merupakan gabungan dari berbagai organisasi masyarakat (ormas), antara lain Front Pembela Islam, Aliansi Pergerakan Islam (API) dan Laskar Pembela Islam (LPI). Kedua kubu saling berorasi memakai pengeras suara, sambil saling mengimbau massanya agar tidak terprovokasi.

Baca juga :  Hasto dan Politik Uang UU MD3

“Sepanjang mereka masih tertib, kita tidak akan bubarkan. Tetapi, jika memang ada potensi itu, kita akan bubarkan semuanya,” ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Polisi Suntana. (VIVAnews/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...