HomeCelotehEnaknya Pelajar Zaman Now

Enaknya Pelajar Zaman Now

“Beda zaman, beda cerita. Pelajar Zaman Now mau beli kuota aja dibayarin negara”


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]egala kebutuhan sekolah sudah banyak yang disubsidi oleh pemerintah baik melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI ataupun didapatkan dari Pemerintah Daerah.

Suntikan dana untuk pendidikan sudah banyak ya. Jadi jangan sia-siakan itu semua. Salah satunya Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Enak sekali jadi pelajar zaman now. Dari mulai bantuan pendidikan seperti uang, tas, buku tulis, alat tulis, buku referensi hingga fasilitas penunjang lainnya sudah gratis..tisss.

Biaya pendidikan pun tak perlu dirisaukan, sudah banyak yang membackupnya juga. Kuncinya tinggal mau belajar atau tidak?

Beda pelajar zaman dulu dan zaman now. Dahulu banyak pelajar putus sekolah karena tidak ada biaya. Tapi, kini bantuan pendidikan digelontorkan bagi pelajar yang berprestasi atau tidak mampu sehingga angka putus sekolah bisa diminimalisir.

Bila bantuan pendidikan diberikan secara merata, sudah pasti tidak ada lagi pelajar yang mengenakan seragam yang lusuh atau buku yang robek. Lebih jauhnya lagi, tidak ada ketimpangan dari segi pendidikan dari satu daerah ke daerah lainnya.

Beda zaman, beda cerita. Dahulu, pelajar pun memiliki semangat belajarnya tinggi dan alasan untuk bermain pun tidak mengurangi spirit mereka untuk terus belajar. Tapi…

Berbeda dengan pelajar zaman now. Waktu bermain yang banyak dan sebenarnya mengganggu waktu belajar sehingga lazim rasanya ada ketidakadilan pemberian fasilitas lengkap kini dan masa lalu bila ditinjau dari kondisi objektifnya.

Pelajar zaman dulu mengenal permainan tradisional yang lebih mengedepankan kekuatan fisik sehingga pasti berkeringat. Bagus untuk perkembangan anak.

Namun, kini pelajar zaman now hanya menjadi generasi ‘nunduk’ yang hanya berdiam diri bermain gadget. Kalau tidak bermain media sosial, pelajar zaman now ini bermain permainan online seperti Clash of Clans atau Mobile Legend.

Miris tidak? Sepertinya belum bila belum tuntas membaca sebabnya.

Alasannya, dana bantuan pendidikan yang berasal dari dana BOS pun diperbolehkan untuk dipergunakan membeli kuota internet. Weleeeh weleeeh.

Mungkin ada sisi positif untuk dapat menunjang literasi pelajar. Namun, kalau dibandingkan semisal kuota internet 1GB itu akan digunakan untuk belajar sekitar 10 MB dan sisanya habis untuk mobile legend, nonton vlog di youtube, Instagram dan videocall sama pacarnya. WoW!

Waduh semoga saja tidak terjadi ya. Kalau sudah berjalan kebijakan ini, butuh pengawasan orangtua sebagai langkah antisipasi pelajar zaman now tidak menyelewengkan dana bantuan pendidikan.

Bisa bayangin kalau semua anggaran BOS itu dilaporkan dan dibukukan, pasti akan banyak kwitansi nota pembelian kuota internet dibandingkan buku atau peralatan sekolah lainnya.

Haduh, rasanya cuma bisa geleng-geleng! (Z19)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...