HomeCelotehThe Power of Ibu Iriana

The Power of Ibu Iriana

Entah apa yang ada dalam pikiran Ibu Negara ketika mendapatkan tempat duduk di samping Presiden Trump. Apalagi gaya bicara Presiden Trump yang agak gimana gitu loh.


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]alau Abdul tidak salah, satu-satunya negara di dunia yang kepala negaranya bisa ‘dipanggang’ alias di-roasting sama komediannya sendiri mungkin cuma Amerika Serikat. Tentu kata ‘panggang’ di sini tidak bermakna tersurat seperti tulisan Prof Budi Santosa – Guru Besar ITB – di kolom opini Harian Kompas pagi ini.

Lha tengok saja acara talk show macam Jimmy Kimmel Live atau The Late Show with Stephen Colbert yang sangat rutin menjadikan Trump sebagai bahan komedi mereka. Kalau di Indonesia, 100 persen saya yakin, Jimmy Kimmel dan Stephen Colbert pasti akan ditangkap polisi atas pasal penghinaan presiden!

Monolog Kimmel dan Colbert seolah menjadi bahan tertawaan di tengah kegetiran masyarakat atas situasi yang menimpa mereka karena dipimpin oleh Trump. Yang jelas, Ibu Iriana mungkin tidak menonton dua komedian ini – setidaknya sebelum bertemu Presiden Trump.

Pasca kunjungan Trump kali ini, pemberitaan media-media massa menyinggung soal perubahan karakter dari Trump yang angkuh dan tinggi diri menjadi Trump yang ramah dan murah senyum.

Eh, beneran, Dul? Mata lu rabun kah? Lihat fotonya Trump saat berbicang sama Bu Iriana, tangannya yang disilangkan itu menunjukkan keangkuhan! Kalau di Indonesia, lu bicara sama bapak-ibu lu kayak gitu, kepala lu bakal digeprek kayak ayam geprek!

Bener juga, ya. Jadi pemberitaan media-media itu tampaknya berlebihan semuanya. Apalagi lihat reaksi Pakde Jokowi di foto tersebut. Gimana gitu ngelihatnya.

Baca juga :  Maruarar Sirait Resmi Gabung Gerindra?

Media-media mungkin akan berbangga memberitakan hal tersebut. Apalagi dibumbui dengan pertanyaan soal nikahan akbar putri Pakde beberapa hari lalu. Tapi men, kalau bicaranya kayak gitu ya tetap nggak sopan lah.

Nih Jimmy Kimmel dan Stephen Colbert, ada bahan roasting-an terbaru buat kalian. Kalau di Timur, berbicara sama orang dengan tangan disilangkan di depan tubuh itu tandanya angkuh atau merasa lebih tinggi dari lawan bicara.

Sebagai orang Indonesia, kami tidak terima Ibu Negara kami diperlakukan seperti itu!

Woi, ngaca, Dul! Ibu Negara aja nggak marah-marah, lu siapa seenaknya marah-marahin presiden orang?

Iya sih. Lagi pula, untuk apa diributin? Toh KTT APEC yang mereka hadiri ini tidak lebihnya dari forum jamuan makan tanpa kejelasan – kalau mau dikritisi yah. Asal ngumpul aja, biar terkesan ada perdamaian. Habisnya Presiden Trump masih sempat-sempatnya ngatain Presiden Korea Utara, Kim Jong Un dengan sebutan ‘gemuk dan pendek’.

Ah, sesama gemuk dilarang saling menghina! Tapi, tolong jangan aduk-aduk Papua kami!

Ah, republik!

(S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.