“Perempuan bagaikan kantung teh celup. Tak ada yang tahu kekuatannya sampai dimasukkan ke dalam air panas.” ~Eleanor Roosevelt
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ekelompok emak-emak melakukan unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengguncang Presiden Joko Widodo untuk turun dari singgasananya. Sambil menyuarakan aspirasinya, puluhan ibu-ibu rumah tangga yang mengatasnamakan diri sebagai Barisan Emak-emak Militan atau BEM ini juga menyerukan 2019 Ganti Presiden.
Ciaaattt… Ciaattt… kira-kira ada yang berani ngebubarin nggak? Lagi-lagi, kebenaran dari the Power of Emak-emak kembali terbukti. Yaudah deh, emak-emak mah bebas. Untung aksinya damai ya, jadi makin keren deh. Wkwkwk.
Mengenakan baju terusan putih dengan jilbab merah mereka hendak menyampaikan beberapa kekhawatiran jika Jokowi tidak mundur sebagai presiden.
Koordinator aksi Tri Erniyati menyebut ada banyak alasan kenapa emak-emak merasa Jokowi perlu menanggalkan jabatannya. Sebagai calon presiden sekaligus petahana, mereka takut Jokowi menyalahgunakan wewenang dan melakukan kampanye terselubung. Mereka pun mengimbau agar petahana tak memanfaatkan uang dan fasilitas negara untuk kampanye.
Emak-emak militan ingin Jokowi mundur kalau mau maju pilpres 2019. Perlu nggak sih? Click To TweetMenurut Tri, harusnya Jokowi bisa meniru Sandiaga Uno yang memilih mundur dari jabatannya meski sebenarnya bisa mengambil cuti. Dia juga menilai KPU tidak adil karena tidak memaksa Jokowi untuk mundur atau cuti kampanye. Aihh, si Ibu tahu aja sama yang bening-bening. Uhuyy!
Hmm, tapi gimana ya, dalam Undang-undang Pemilu nomor 7 tahun 2017 disebutkan bahwa presiden yang mencalonkan diri kembali boleh mengajukan cuti saat berkampanye.
Dalam Pasal 281 disebutkan, kampanye Pemilu yang mengikutsertakan presiden harus memenuhi ketentuan yakni tidak menggunakan fasilitas dalam jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan bagi pejabat negara dan menjalani cuti di luar tanggungan negara. Hehehe, ini saya cuma ngasih tahu aturannya aja loh ya, tolong jangan dilempar sendal.
Lagian, kalau KPU maksa Jokowi mundur, itu namanya menyalahi aturan. Kubu Jokowi bisa menuntut keadilan. Nah, tapi kalau seandainya Jokowi belum cuti juga pas masa kampanye, baru deh, sikattt!
Hmm, ngomong-ngomong Ibu-Ibu kompak banget pake baju kembaran abis manggung kasidahan di mana? Ehhh, maap, bukan ya. Ternyata masa emak-emak ini merupakan bagian dari Relawan Nasional Prabowo-Sandiaga (RN PAS). Hoooooooooo, seperti ituuuuchhhh… (E36)
