HomeNalar PolitikKapolri Keluarkan Pernyataan Terkait Kelompok Teroris Bekasi

Kapolri Keluarkan Pernyataan Terkait Kelompok Teroris Bekasi

Tito Karnavian

“Kalau Ini Rekayasa Saya Siap Dicopot”


pinterpolitik.com – Senin, 19 Desember 2016.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian  menegaskan penangkapan teroris, terkait dengan  temuan bom di Bekasi, hasil kerja pemantauan Densus 88 selama berbulan-bulan.

“Saya sendiri, kalau ini rekayasa, saya siap dicopot,” ujar Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Kapolri menantang pihak-pihak yang menyangsikan kerja Polri untuk menunjukkan bukti bahwa pengungkapan terorisme adalah rekayasa. Terkait dengan itu, Polri akan menindak tegas penyebar informasi yang menyatakan penangkapan itu adalah konspirasi.

Tito mengatakan, semestinya kinerja intelijen dan Densus 88 diapresiasi, karena menggagalkan aksi bom bunuh diri di Kompleks Istana Kepresidenan.

“Kalau ada data, pelaku mengatakan ada rekayasa, fine, internal kita bila perlu saya pecat. Saya pun akan mengundurkan diri bila saya terlibat merekayasa,” ujarnya.

Namun, jika hal itu tidak terbukti rekayasa, Tito meminta omongan tersebut dipertanggungjawabkan. Kapolri juga meminta agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh wacana pengalihan isu itu.

“Jangan ngomong tanpa data dan berdasarkan opini saja. Kasihan aparat kita yang bekerja keras,” katanya.

Polri tengah menyelidiki adanya wacana yang menyebut bahwa temuan bom di Bekasi adalah pengalihan isu. Kepolisian tak ingin isu yang berkembang justru merugikan publik.

Polri mengungkap keberadaan kelompok terorisme yang hendak mengebom Istana Kepresidenan. Bom berkekuatan besar yang selesai dirakit itu ditemukan di Bekasi. Seusai penemuan bom tersebut, Densus 88 Antiteror Polri bergerak dan menangkap 12 tersangka di tempat berbeda.

Polisi menyebutkan kelompok ini kerap berkomunikasi dengan Bahrun Naim, warga negara Indonesia di Suriah.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menganggap pemberitaan soal teroris tidak boleh dianggap remeh.

Baca juga :  Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Wacana adanya pengalihan isu ini malah berpotensi membuat masyarakat menjadi lengah dan kewaspadaan menjadi rendah terhadap gerakan radikal. “Jangan sampai publik tidak waspada dan menganggap itu kondisi yang direkayasa,” kata Boy.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...