HomeBelajar PolitikKampanye Putaran Kedua, Petahana Harus Cuti

Kampanye Putaran Kedua, Petahana Harus Cuti

KPU DKI Jakarta telah berkonsultasi dengan KPU RI, Senin malam.  Salah satu hasil rapat konsultasi adanya masa kampanye, yang otomatis mengharuskan calon petahana cuti. Terkait dengan cuti itu, KPU DKI akan berkoordinasi dengan Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono. 


pinterpolitik.com

JAKARTA – Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta dipastikan berlangsung kampanye. Demikian keputusan Komisi Pemilihan Umum DKI, Selasa (21/2/2017), setelah berkonsultasi dengan KPU Pusat di Jakarta, Senin malam.

Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahliah Umar, mengatakan, pasangan cagub dan cawagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, harus kembali cuti apabila mereka lolos ke putaran kedua.

Berdasarkan hitung cepat perolehan suara ketiga pasangan calon oleh beberapa lembaga survei, beberapa hari lalu, Basuki-Ahok memperoleh suara terbanyak disusul pasangan Anies-Sandi, kemudian Agus – Sylvi. Saat ini rekapitulasi manual masih berlangsung.

Menurut Dahliah Umar, kalau ada calon yang statusnya petahana pada saat kampanye, dia harus dinonaktifkan untuk sementara sampai dengan masa kampanye selesai.

Ia menegaskan, KPU DKI Jakarta telah berkonsultasi dengan KPU RI, Senin malam.  Salah satu hasil rapat konsultasi adanya masa kampanye, yang otomatis mengharuskan calon petahana cuti. Terkait dengan cuti itu, KPU DKI akan berkoordinasi dengan Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono.

“Iya, komunikasi dengan Dirjen Otda, kemudian dengan tim pasangan calon juga akan kami jelaskan,” kata dia, seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, KPU DKI tengah mengubah tahapan dan jadwal karena adanya beberapa perubahan konsep, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye, hingga dana kampanye untuk mengantisipasi terjadinya putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Dikatakan, KPU DKI juga segera menyosialisasikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam putaran kedua pilkada.  Dalam waktu dekat, KPU DKI akan menyosialisasikan seluruh ketentuan  kepada tim pasangan calon agar mereka mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kewajiban-kewajiban dalam menghadapi tahapan-tahapan di putaran kedua.

Kampanye pada putaran kedua Pilkada akan dilakukan tiga hari setelah ditetapkan adanya putaran kedua. Kampanye itu sama seperti  pada putaran pertama. Namun, pasangan calon tidak akan mengadakan rapat umum dan memasang alat peraga kampanye.

Putaran kedua akan digelar apabila tidak ada pasangan calon yang memperoleh suara 50 persen + 1. Saat ini rekapitulasi manual masih digelar di tingkat kecamatan. Rekapitulasi di tingkat provinsi rencananya digelar pada 25-27 Februari 2017.

Penetapan hasil Pilkada DKI Jakarta dan keputusan berlangsung satu atau dua putaran direncanakan pada 4 Maret 2017, apabila tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi. (E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...