HomeDuniaProvokasi Korea Utara di Laut China Timur

Provokasi Korea Utara di Laut China Timur

Hubungan antar negara di Laut China Timur semakin memanas antara Korea Utara (Korut), Jepang, dan Korea Selatan (Korsel). Kali ini, Korut memprovokasi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Asia – yaitu Jepang dan Korsel – dengan meluncurkan rudal balistik dari pangkalan udara Banghyon, Provinsi Pyongan Utara, di sisi barat Semenanjung Korea menuju Laut Jepang, Minggu (12/2). Peluncuran tersebut bertepatan dengan pertemuan antara Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.


pinterpolitik.com

KOREA UTARA  Pimpinan Korut, Kim Jong-un mengatakan kalau negaranya tidak hanya akan meluncurkan rudal balistik ke Laut Jepang, tapi juga segera melakukan uji coba rudal balistik antar benua yang bisa membawa hulu ledak nuklir. Ancaman tersebut diduga untuk menunjukan kekuatan Korut dan pesan kalau mereka tidak takut oleh ancaman AS dan para sekutunya di Asia.

Sepertinya provokasi tersebut membuahkan hasil, karena Jepang dan Korsel mulai agak cemas dan mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera bertindak tegas. Sementara AS berusaha menenangkan kedua negara tersebut, dengan berupaya keras meyakinkan keduanya kalau rudal balistik terbaru Korut tersebut tidak berbahaya.

Di tempat terpisah, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang tengah melakukan lawatan ke AS, di hari itu sedang berada di Florida bersama Presiden AS, Donald Trump. Abe mengecam peluncuran rudal balistik yang dilakukan Korut. Menurutnya, peluncuran uji coba rudal balistik jarak menengah tersebut merupakan “tindakan yang tidak dapat diterima”.

Kim Jong-un mengajukan penawaran kepada AS serta sekutunya – Korsel dan Jepang, terkait uji coba peluncuran rudal balistik. Korut bersedia menghentikan uji coba nuklir dengan syarat AS dan sekutunya menghentikan ancaman nuklir, fitnah, dan latihan perang bersama di Semenanjung Korea. Namun tawaran tersebut sepertinya susah dikabulkan AS yang ingin mewujudkan kepentingannya di kawasan Asia, termasuk menguasai pasar Asia. (Berbagai sumber/A15)

Baca juga :  Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo "Sakti"?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...