HomeDuniaIran-AS, Saling Lempar Sanksi

Iran-AS, Saling Lempar Sanksi

Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran sepertinya tidak akan menjadi lebih baik di era pemerintahan Presiden Donald  Trump. Iran yang “panas” karena terdampak dengan kebijakan AS dalam membatasi dan menolak imigran dari negara berpenduduk mayoritas Muslim, melakukan balasan dengan ikut memberikan sanksi dan melakukan uji coba senjata nuklir.


pinterpolitik.com

TEHERAN  Uji coba nuklir Iran pada minggu lalu ini, membuahkan sanksi pertama dari Trump untuk negeri para mullah tersebut. Sebelumnya, Trump menulis kalau aksi Iran itu ibarat “bermain api” diakun resmi twitternya. Penasihat Keamanan Nasional AS, Michael Flynn juga mengatakan AS tidak akan mentoleransi “perilaku melanggar hukum” yang Iran lakukan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Jumat (3/2), menyatakan kalau mereka tidak akan goyah dengan ancaman AS karena sanksi tersebut juga melanggar resolusi PBB yang disepakati 2015 lalu. “Kami tidak pernah memulai perang, tetapi kami hanya mengandalkan cara kami bertahan,” katanya.

Zarif juga mengungkapkan kalau Teheran akan “menerapkan larangan hukum dan sanksi terhadap sejumlah warga dan perusahaan AS yang terlibat dalam menciptakan dan mendukung kelompok ekstremis teroris yang membantu pembunuhan dan penindasan terhadap orang yang tak berdaya di suatu wilayah”.

Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei sendiri ikut urun bicara, Selasa (7/2), dalam sebuah jumpa pers. “Kami tentu berterima kasih kepada Tuan Pendatang Baru karena telah menunjukkan wajah sesungguhnya AS dan membuktikan apa yang Iran katakan selama 38 tahun mengenai korupsi politik, ekonomi, sosial, dan moral pemerintah AS.” Ia menambahkan kalau “rakyat Iran tidak takut ancaman”.

Minggu (5/2) lalu, Iran kembali melakukan uji coba rudal-rudal nuklirnya. Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC), lembaga keamanan paling berpengaruh di negara itu mengatakan, pihaknya menguji sistem rudal dan radar sebagai bagian dari latihan militer dengan mengabaikan sanksi. “Jika musuh membuat sebuah kesalahan, kami akan menghujani mereka,” terang Komandan Angkatan Udara Iran, Amir Ali Hajizadeh.

Baca juga :  Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Walaupun Zarif memastikan tidak akan menggunakan senjatanya untuk negara apapun kecuali untuk membela diri, namun situasi keamanan Internasional tentu akan ikut terimbas pengaruhnya. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...