HomeBelajar PolitikTarget Jokowi: Mau Jadi Lurah

Target Jokowi: Mau Jadi Lurah

“Urus tanah saja lambat, gimana mau berantas koruptor?”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]abarnya Presiden Jokowi akan terus menggenjot agar semua tanah di negeri ini  bersertifikat. Secara khusus, Jokowi menargetkan tanah di Jawa Barat bisa seluruhnya mendapat sertifikat pada lima tahun mendatang. Weleh-weleh, lama juga bikin sertifikat tanah untuk satu wilayah saja.

Oh iya gengs, penegasan Jokowi itu disampaikan saat dirinya menyerahkan 4 ribu sertifikat tanah kepada warga di Kecamatan Cigombong, Bogor. Wih, nggak ngambil kerjaan Pak Lurah nih ya bagi-bagi sertifikat? Wkwkwk.

Kata Jokowi, dirinya akan berupaya agar Jawa Barat di tahun 2024 seluruh tanahnya sudah bersertifikat.

Bagi Jokowi, percepatan sertifikasi tanah memang sengaja dilakukan. Sebab,doi memiliki maksud agar tidak ada lagi terjadinya sengketa tanah antar warga. Biasanya sengketa tanah yang terjadi di lapisan masyarakat adalah karena minimnya masyarakat yang pegang sertifikat sebagai tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimilikinya.

Weleh-weleh. Apa mungkin gengs selain tujuan itu, Jokowi juga punya maksud lain yang seperti ini:

“Waduh payah nih, banyak tanah yang dimiliki rayat, tapi belum disertifikatin. Kalau ada banyak tanah yang belum tersertifikasi hak kepemilikannya, ada  banyak juga dong rakyat yang belum bisa bayar pajak dengan jelas”. Bisa ae bapak. Wkwkwk.

Tapi gengs, gapapalah. Apa yang dilakukan Jokowi ini bagus kok, di luar nantinya akan mengurangi konflik, kan pemasukan negara terkait perpajakan juga semakin baik, betul apa betul?

Tapi nih gengs, semoga saja apa yang dilakukan Jokowi tidak ada maksud lain ya di luar dua hal itu. Kok bisa? Hmm, bisa lah gengs. Jawa Barat itu kan lumbung suara cuy. Jokowi jelas janji kayak gitu biar bisa dapat dukungan rakyat Jawa Barat. Hayoo, ngaku pak. Wkwkwk.

Intinya ya gengs, dari sekitar 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia yang harus bersertifikat, hingga kini baru 46 juta bidang tanah yang bersertifikat. Artinya, masih ada 80 juta bidang tanah yang belum diurus lagi. Weleh-weleh.

Padahal, negara kita sudah merdeka selama 73 tahun ya, tapi kok masih saja urusan sertifikat belum selesai-selasai. Weleh-weleh, pantas negara ini susah ngurusin hal yang besar, wong ngurusin hal-hal yang perintilan seperti ini aja lambat banget. Ckckck. (G35)

Baca juga :  Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...