HomeBelajar PolitikEsemka Menjerumuskan Jokowi

Esemka Menjerumuskan Jokowi

“Bohong itu nikmat, buktinya banyak politisi hobi berbohong.”


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]ngin baru saja menelisik masuk ke dalam ruang kerjaku. Ia hadir bersama dengan sebuah kabar. Kabar itu berisikan tentang banyak pihak yang menunggu kabar kelanjutan proyek mobil nasional yang digadang-gadang sejak 2012 lalu. Ketika itu Presiden Jokowi masih menjabat jadi Wali Kota Solo.

Waduh! Sontak setelah saya mendengar kabar itu, saya pergunakan mesin pencarian Google untuk mencari dalang di balik berita yang mengganggu itu! Beberapa menit berlalu, Google pun berhasil membantu saya menemukan sumber bunyi itu! Ternyata sumber itu berasal dari pengamat politik Hendri Satrio, ia mengatakan seperti ini:

“Kita tanya pada pemerintah, kapan kepastiannya mobil Esemka itu terimplementasi. Ini semua harus jelas”. Click To Tweet

Hendri pun berpendapat seharusnya Jokowi serius menggarap proyek mobil nasional Esemka. Apalagi, produksi massal Esemka menjadi salah satu isu penting menjelang Pilpres 2014 lalu.  Baginya Esemka ini kan juga yang mengantar Jokowi menjadi RI-1. Kalau tidak diproduksi, nanti malah jadi fitnah.

Mengetahui hal itu, saya langsung berucap seperti ini di dalam hati:

“Ini orang seberapa peduli ya sama Jokowi? Sampai-sampai dia takut sekali Jokowi terkena fitnah. Apa kalau Jokowi terserang demam, orang ini juga akan mengalami kegelisahan yang sama? Entahlah, saya berharap saja tidak sampai sebegitunya. Salah-salah bisa muncul sekte baru yang memuja dan menyembah sampai sebegitunya”.

Tetapi yang terpenting dari semua ini, bukan permasalahan Hendri takut Jokowi kena fitnah atau Jokowi terkena demam. Yang terpenting dari  kisah ini adalah tuntutan kita kepada Jokowi untuk menjawab atau menjelaskan soal mobil Esemka. Kenapa?

Ya jelas lah gengs, mau sampai periode ketiga Jokowi tidak akan bisa mengimplementasikan mobil Esemka itu! Soalnya kan kemarin Jokowi lebih memilih investasi dari Tiongkok yang menaruh dan mempercayakan Indonesia menjadi pabrik mobil yang mereknya mirip mata juling, Wuling. Kalau investasi tiongkok dengan mobil Wuling-nya saja sudah bermiliar-miliaran, mana mungkin sih Jokowi berani buat pabrik mobil Esemka? Kalaupun doi berani, ya paling enggak keuntungannya dibagi dua sama siapa gitu.

Intinya, berhentilah nuntut janji Jokowi terkait mobil Esemka! Kalaupun Jokowi berani jelasin juga, jawabannya akan mengecewakan kita semua. Kalian enggak percaya sama saya? Bagus deh kalau enggak percaya sama saya. Memang lebih baik percaya sama Tuhan, dibanding harus percaya sama saya apalagi harus percaya sama politisi kayak Jokowi. Uppss, jangan baper ya. Apa yang eyke bilang bener kok, percayanya sama Tuhan aja, soalnya kalau percayanya sama manusia jadi musrik namanya! Wkwkwk. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...