HomeNalar PolitikNurul Arifin Untuk Bandung

Nurul Arifin Untuk Bandung

Pilkada Bandung tahun depan, sepertinya akan dimeriahkan dengan beberapa kandidat artis. Setelah Farhan yang mengungkapkan diri akan maju sebagai calon walikota, kini Nurul Arifin resmi maju melalui partainya, Golkar.


PinterPolitik.com

“Abdi urang Cicadas asli (saya orang Cicadas asli). Bapak saya M Yusuf Arifin sudah 20 tahun jadi RW di Sukamulya.”

[dropcap size=big]P[/dropcap]olitisi Partai Golkar, Nurul Arifin, sudah mantap untuk maju menjadi calon walikota pada Pilkada Kota Bandung 2018 mendatang. Artis era 80-an ini bahkan sudah mengantongi restu dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (Setnov), untuk menjadi walikota Bandung periode 2018-2023 mendatang.

Setnov menilai, Nurul mempunyai kapasitas mumpuni dalam mengelola Kota Bandung. Untuk itu, dirinya yakin kadernya akan mampu bersaing dengan kandidat lainnya, seperti presenter M Farhan yang mendaftar melalui PDI Perjuangan. “Iya, kita dukung (Nurul-red). Sudah ada penugasan,” kata Setnov.

Seorang sumber di parlemen juga membenarkan ucapan Setnov, menurutnya latar belakang Nurul yang artis tidak sulit untuk dikenali warga Bandung. Apalagi ia juga punya kemampuan di bidang akademis. “Sebagai kader aktif di Golkar, jiwa kepemimpinannya sudah terasah ketika di DPR. Ini diperlukan untuk kepemimpinan Bandung ke depan. Artis sebagai pintu masuk, setelah di dalam kemampuan akademik membuatnya berkompeten,” jelasnya.

Dengan perpaduan ini, ia berharap, warga Bandung dapat melihat visi Nurul. “Meskipun masih digodog, tidak alasan bagi kami untuk tidak menugaskan Nurul untuk maju di Bandung,” sambungnya lagi. Ia yakin, warga Bandung membutuhkan sosok yang cerdas dalam mengimplementasikan pembangunan di kota itu. Ia juga mengatakan kalau DPP juga sudah menugaskan Nurul untuk ‘belajar’ ke Ridwan Kamil bagaimana mengelola kota dengan cara-cara yang sudah dilakukan sebelumnya.

“Saya ingin meneruskan apa yang dikerjakan Pak RK (Ridwan Kamil), kemudian kalau juga ada yang harus dilengkapi akan melengkapi itu semua,” jelas Nurul saat menghadiri open house Gubernur Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (25/6) lalu. Untuk maju dalam pertarungan Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bandung, ia mengaku telah diutus untuk melakukan sosialisasi ke tokoh dan masyarakat Kota Bandung. “Saya dapat tugas dari ketua umum dan Pak Sekjen untuk sosialisasi di Kota Bandung.”

Baca juga :  Pantaskah Golkar Dapat Menteri Terbanyak?

Nurul melihat, tantangan untuk menjadi cawalkot lebih bisa diterima dibandingkan bila beradu kuat di Pilkada Jawa Barat 2018. Mantan aktris yang pernah berpemeran sebagai Kirana dalam film “Naga Bonar” itu mengakui bahwa tantangan dalam Pilkada Jawa Barat terlalu besar dan sulit untuk dilewatinya. Selain itu, kemungkinan besar Nurul hanya bisa menempati posisi sebagai bakal calon wakil gubernur.

“Lebih obyektif untuk saya di Bandung. Tantangannya saya bisa terima,” tegas Nurul, Sabtu (1/7). Selain itu, ia juga ingin membuktikan bahwa dirinya bisa sukses seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharani maupun Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam memimpin daerah.

Jika terpilih, lulusan SMA Negeri 16  Bandung berjanji akan memperbaiki Cicadas yang dikenal padat permukiman kumuh dan preman, melengkapi pembangunan yang sudah dijalankan oleh Ridwan Kamil, dan membangun daerah pinggiran Kota Bandung yang dianggapnya kurang tersentuh di masa kepemimpinan Ridwan Kamil. Melalui misinya ini, mampukah Nurul Arifin mempertahankan prestasi Kota Bandung? Berikan pendapatmu.

(Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...