HomeDunia“Trumpomania” Landa Rusia

“Trumpomania” Landa Rusia

Saat hampir separuh negara di dunia terperangah dengan kemenangan Trump, masyarakat Rusia malah berpesta pora merayakannya. Bagi masyarakat di negara Beruang Merah ini, kemenangan Trump merupakan angin segar yang membawa harapan akan membaiknya hubungan kedua negara.


Pinterpolitik.com

RUSIA – Ketika Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Jumat (20/1) pukul 11.30 waktu Washington, warga Rusia memenuhi kafe-kafe untuk merayakannya. Para pengamat mengatakan, Rusia kini tengah dilanda Trumpomania.

Masyarakat Rusia bahkan membuat boneka matryoska versi Trump, bersanding dengan presiden Rusia seperti Vladimir Putin, Vladimir Lenin, Mikhail Gorbachef, dan bahkan Stalin. Pada hari itu, restoran-restoran memberikan diskon 10 persen bagi karyawan Kedutaan Amerika atau orang Amerika yang tengah berada di Rusia.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan All-Russian Center for Public Opinion, Agustus tahun lalu, 34 persen warga Rusia yakin akan ada peningkatan hubungan Rusia-AS kalau Trump menang. Sementara hanya 6 persen saja yang percaya kalau hal itu akan terjadi apabila Hillary Clinton yang menghuni Gedung Putih.

Dukungan warga Rusia ini juga tak lepas dari pujian Trump terhadap Putin dan pengakuannya bahwa Krimea bagian dari Rusia. Di tahun 2014, Rusia merampas dan menganeksasi Krimea dari Ukraina. Tindakan yang oleh Presiden Barack Obama disebut sebagai ilegal dan berlanjut pada penjatuhan sanksi ekonomi dari AS.

Di negerinya sendiri, kedekatan Trump dengan Putin banyak menuai kritik. Dalam wawancara yang dipandu O’Reilly di FoxNews, Minggu (5/2), Trump mengatakan menghormati Putin dan saat O’Reilly mengatakan kalau Putin pembunuh, ia malah membela Putin. “Ada banyak pembunuh di sini, Anda pikir negara ini tidak bersalah,” jawab Trump.

“Saya menghormati Putin. Saya menghormati banyak orang, tapi tak berarti saya akan bergaul dengan mereka. Dia adalah pemimpin negaranya,” terang Trump yang menyatakan lebih baik bekerjasama dengan Rusia daripada tidak sama sekali. “Jika Rusia membantu memerangi ISIS dan terorisme di seluruh dunia, maka itu hal yang baik.”

Baca juga :  Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo "Sakti"?

Walau Rusia senang Trump terpilih sebagai Presiden AS, tapi bukan berarti pemerintah Rusia akan ikut menerapkan aturan yang sama dengan AS. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin mengatakan kalau Rusia tidak akan meniru kebijakan larangan imigrasi dari negara-negara berpenduduk Muslim masuk ke negaranya.

“Kami memiliki prioritas dan tujuan yang sama untuk menghancurkan ISIS atau terorisme,” terang Galuzin di Jakarta (31/1). Menurutnya, Rusia memiliki arah dan sistem kebijakan sendiri yang sejak lama dan masih tetap berlaku hingga saat ini. “Jika berbicara soal memerangi terorisme, Rusia dan Amerika bekerjasama mencakup aksi militer dan intelijen, tetapi bukan dengan menerapkan kebijakan yang sama,” tegasnya. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...