HomeCelotehTKN Berani Lawan Mien Uno?

TKN Berani Lawan Mien Uno?

“Wanita itu seperti kantong teh, kamu tidak bisa mengatakan seberapa kuat dia sampai kamu menempatkannya di air panas”. – Eleanor Roosevelt, Ibu Negara AS periode 1933-1945


PinterPolitik.com

(Serial ‘Abdul dan Dirinya’, episode #6: Woman Empowerment)

[dropcap]S[/dropcap]aban hari nonton televisi yang isinya berita politik jelang Pilpres, memang bikin Abdul bingung. Semuanya saling serang isu yang nggak ada mendidiknya.

Yang satu bilang PKI-lah, khilafah-lah, sedangkan yang lain bilang genderuwo-lah, sontoloyo-lah. Yang sini bilang bohong bohong bohong, yang sana bilang bocor bocor bocor.

Kok kayak Milea yang nggak percaya sama alasan Dilan, telat jemput karena ban motor bocor? Nah lo, bocor apa bohong nih?

Tapi mau gimana lagi, Abdul masih jadi bagian dari 96 persen masyarakat Indonesia yang terpenetrasi televisi, kalau menurut datanya Nielsen. Jadi, ya dinikmati sajalah.

Pagi tadi ada lagi nih berita tentang ibunya Sandiaga Uno yang protes karena anaknya dibilang bersandiwara. Si ibu nggak terima nama anaknya diplesetin jadi “Sandiwara Uno”.

Jangan-jangan Bu Mien lagi pengen ngritik nih, buat mereka-mereka yang suka sandiwara soal jalan di Papua, LRT di Palembang, atau yang bilang ekonomi lagi baik padahalnya bohong? Click To Tweet

Bu Mien Uno – demikian namanya – minta orang-orang yang bilang Sandiwara Uno untuk menyampaikan permohonan maaf karena ia sudah mendidik Sandi sesuai agama dan kearifan di Indonesia. Jadi, nggak ada lah karakter sandiwara-sandiwaranya itu.

Perkara sandiwara itu menjadi pergunjingan di media sosial gara-gara Sandi dituduh bersandiwara dalam kunjungan-kunjungannya. Mulai dari orang berlumpur di Sulawesi Selatan, baliho penolakan “Sandiaga Pulanglah” di Sumut, hingga ibu-ibu yang ngejar mobil yang katanya ternyata caleg PAN.

Kalau menurut Abdul, wajar sih Bu Mien marah. Lha nama anak itu kan doa orang tua. Bahasa Latinnya “nomen est omen” – nama adalah tanda. Jadi, kalau mempelesetkan nama anak, ya artinya mempelesetkan doa orang tua juga kan – walaupun kadang ada juga sih orang tua ngasih nama anaknya yang aneh-aneh.

Kayak itu yang beberapa waktu lalu viral gara-gara namanya Andy Go To School. Ini orang tuanya pengen anaknya bisa sekolah, tapi nggak mikirin nama anaknya yang salah secara gramatika bahasa Inggris.

Lalu ada juga orang yang dinamain Tuhan. Beneran Tuhan!

Abdul aja kaget waktu baca namanya. Ini orang tuanya nggak mikir apa, si Tuhan itu kan bakal dijauhin sama teman-temannya. Soalnya kalau dia nelpon atau ngirim SMS bisa nyeremin banget. Di hape bakal ada tulisan “Tuhan Memanggil”, atau “Pesan Baru dari Tuhan”. Gile, emang udah mau mati ya?

Jadi, wajarlah kalau Bu Mien marah. Nama Sandiaga itu kan bagus, masa dibilang sandiwara?

Atau jangan-jangan Bu Mien lagi pengen ngritik nih, buat mereka-mereka yang suka sandiwara soal jalan di Papua, LRT di Palembang, atau yang bilang ekonomi lagi baik padahalnya bohong? Ups, namanya women’s empowerment dong ini?

“Woi Dul, nonton TV aja kerjaan kau. Sana anterin laundry punyanya Pak RT”, suara wanita berdaster memecah lamunan.

Busyet dah bini gua, ini nih yang namanya women’s empowerment super power di rumah tangga.

Nun jauh di Kantor Staf Presiden, ada ibu menteri yang protes disebut tukang bakar kapal. “Emang jagung yang harus dibakar dulu?”

Sementara di Singapura, ada mantan ibu negara yang sedang terbaring sakit. Semoga cepat sembuh, Bu! (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.