HomeCelotehSyaikhu, Patgulipat Si Pelipur Lara

Syaikhu, Patgulipat Si Pelipur Lara

“Perbedaan tak seharusnya membuatmu berpisah, karena perbedaan menyadarkanmu bahwa kalian saling membutuhkan dan bisa saling melengkapi.”


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]erkadang ucapan selamat tinggal bukan hanya sebagai tanda perpisahan, tapi lebih mengartikan untuk berhenti saling menyakiti.

Memulai dengan kehidupannya masing-masing, tak saling mengganggu lagi.

Dulunya bersanding, kini menjadi lawan. Dulunya didukung, kini dihujat. Walaupun begitu, ada Ahmad Syaikhu yang mengajak Kang Deddy Mizwar untuk ngopi. Katakanlah sebagai pelipur lara.

Bisa mengobati luka mendalam Kang Demiz? Setidaknya jawabannya iya untuk sementara waktu. Padahal, serangan bertubi-tubi menerpa Kang Demiz. Weleeeeh weleeeeh.

Bagaimanapun kepedihan derita yang dialami Kang Demiz sebenarnya tak bisa diobati dengan apapun, kecuali lapangnya hati Kang Demiz itu sendiri.

Mau ajakan ngopi bareng, makan bareng, sampai liburan bareng, namun bila hati tak sampai, tak ada gunanya. Weleeeeh weleeeeh.

Tapi pengkhianatan tetaplah pengkhianatan. Patgulipat menjadi lazim di tengah semaraknya kontestasi politik.

Walau petinggi partainya menyerang Kang Demiz, tapi Syaikhu tetap ingin memperbaiki hubungan diantara keduanya.

Hmmm, patut diapresiasi sih niatannya. Masa gara-gara politik semua pertemanan menjadi hancur lebur. Cukup disayangkan, weleeeh weleeeh.

Apakah ngopi antara Kang Demiz dan Ahmad Syaikhu bisa mengubah nasib keduanya? Tentu saja tidak.

PKS telah menetapkan secara resmi dan mengikat, Ahmad Syaikhu bersanding dengan Sudrajat. Kali ini tak mungkin diganggu gugat lagi sepertinya. Syaikhu tak berkutik, mau tak mau terima sajalah.

Hmmm. Kayaknya sih gitu, tak mungkin lah kalau mbalelo lagi, weleeeeeh weleeeeh.

Sementara karena ditinggalkan Syaikhu, Demiz berpotensi melenggang bersama Dedi Mulyadi. Antara Demiz dan Syaikhu ibarat dua pasang kekasih yang saling mengasihi namun tak ditakdirkan bersama. Cie cieee….

Baca juga :  Lolos "Seleksi Alam", PKS-PKB Seteru Abadi?

Sejak awal disandingkan, memang keduanya berpotensi menembus kemenangan. Namun apa daya, mungkin mereka berdua tak bisa saling memiliki, weleeeeh weeleeeeh.

Tapi langkah Syaikhu berjumpa dengan Demiz sebagai bentuk permintaan maaf PKS? Mungkinkah PKS meminta maaf atas perlakuannya? Entahlah. (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...