“Janganlah kehilangan rasa percaya diri, hanya karena komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kebaikan hidupmu.”
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]enteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani disebut-sebut memiliki peluang untuk menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Jokowi.
Nampaknya kabar ini cukup mengejutkan, pasalnya Puan Maharani bila dilihat dari kinerjanya selama menjadi Menko PMK cenderung tak terlihat dibandingkan dengan Menteri-Menteri yang lain.
Hmmm, padahal Puan punya kesempatan untuk tampil di panggung menampakkan dirinya sebagai Menteri yang sukses. Ya lumayan lah kalau bisa kayak Menkeu Sri Mulyani, kan nambah – nambah elektabilitas, weleeeeh weleeeeh.
Tapi sayang banget peluang itu ga dimanfaatkan dengan baik, panggung udah ada tinggal mikir aja apa yang perlu ditampilkan, ahhh syudahlah.
Bukan hanya tak terlihat kinerja di Kementeriannya, nama Puan Maharani juga sempat disebut-sebut terlibat dalam pusaran mega korupsi KTP-el. Waduh, repot kalau mau nyalon jadi Cawapres tapi punya catatan begini. Ya walaupun memang belum tentu benar tapi setidaknya menjadi beban moral bagi Jokowi.
Nanti kan – kalau jadi ya, Capres atau Cawapres pasti dilihat rekam jejaknya seperti apa. Kalau ada cacat di kasus KTP-el, ya kayaknya bakal jadi ganjalan, ahhhh syudaaaahhlah.
Hmmm, lantas bagaimana wacana Puan sebagai Cawapresnya Jokowi? Ini merupakan keseriusan atau engga ya? Atau hanya sebagai pengisi kekosongan Cawapres aja? Weleeeeh weleeeeh.
#PopulerB1 #Politik: Jadi Cawapres Jokowi? Ini Jawaban Puan https://t.co/c1kW9WqTAp pic.twitter.com/8XgxCiP3VU
— BeritaSatu.com (@Beritasatu) February 26, 2018
Jangan begitulah, kan ga enak udah disebut-sebut tapi malah ga jadi. Nantinya terlanjur kepedean, uppsssss weleeeeeh weleeeeh.
Tapi bila Puan Maharani maju menjadi Cawapres, ya setidaknya ada trah Soekarno yang bisa kembali dikibarkan di Pilpres 2019. Etttt dah, jangan berandai-andai dulu deh, coba tanya dulu memang Puan bersedia jadi Cawapres?
Tapi kalau udah ditanya kesediaannya begitu, nambah kepedean ga sih? Uppppssss, dua kali keceplosan nih.
Pilihannya cuma dua sih, antara nama Puan dijadikan angan kosong aja atau memang ada keseriusan PDIP untuk mengusung kadernya sekaligus anak Ketua Umumnya di Pilpres.
Lebih mungkin mana? Etttt jangan kepedean dulu kan baru ditanya, lebih mungkin mana? Weleeeh weleeeeh. (Z19)