HomeTerkiniPrediksi Ekonomi Indonesia 2017

Prediksi Ekonomi Indonesia 2017

Tantangan ekonomi Indonesia di 2017 adalah pengendalian inflasi. Jika inflasi ini tetap terjaga, ditambah dengan kebijakan deregulasi terus dilakukan, akan meningkatkan daya tarik investor terhadap Indonesia.


pinterpolitik.comSenin, 9 Januari 2017

JAKARTA – Di tengah maraknya potensi ketidakpastian pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45 pada 9 November 2016 lalu, di dalam negeri berkembang kabar baik yang patut dicermati. Di sektor ekonomi, Bank Indonesia (BI) memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik pada tahun 2017 ini.

AC Nielsen dan Danareksa Research Institute (DRI) dua lembaga riset ternama dan kredibel yang memberikan sentimen positif. Keduanya memaparkan hasil tentang kenaikan indeks kepercayaan konsumen, berdasarkan riset yang baru saja mereka lakukan.

Menurut survei Nielsen, indeks kepercayaan konsumen (IKK) Indonesia terus naik dari tahun 2016 hingga menembus 122 pada triwulan III, meningkat enam poin dibanding kuartal sama tahun 2015 sebesar 116. Sementara itu, survei DRI menyatakan, ekspektasi perekonomian ke depan lebih baik sehingga membuat kepercayaan konsumen di Indonesia meningkat. Konsumen percaya pemerintah telah bekerja dengan baik, tercermin pada laju inflasi yang terkendali, yang terefleksi pada harga pangan yang relatif stabil.

Namun pengamat Ekonomi Prasetijono Widjojo mengatakan‎, dari sisi internal, setidaknya Indonesia akan dihadapkan pada lima tantangan, yaitu tingkat kemiskinan yang masih tinggi,  tingkat pengangguran cukup tinggi yaitu sebesar 5,5 persen, dan terakhir yaitu kondisi fiskal yang masih dihadapkan pada persoalan belum optimalnya penerimaan negara ‎dan belanja yang masih harus dipertajam.

Di antara negara-negara Asia, India, Tiongkok dan Indonesia merupakan tiga besar negara tujuan investasi terbaik. Bahkan bagi kalangan pebisnis Jepang, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India. Apresiasi juga patut dialamatkan ke pemerintah, termasuk keberhasilannya dalam program amnesti pajak yang juga telah dipuji oleh dunia internasional.

Baca juga :  Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Sebagai perbandingan, target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam APBN 2017 sebesar 5,1 persen. Proyeksi pertumbuhan setinggi ini akan mudah digapai jika didorong juga oleh pertumbuhan kredit pada kisaran 9-11 persen dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) berkisar 7-9 persen untuk 2017.

Di sisi lain, sektor perbankan Indonesia saat ini juga terjamin, dalam hal ini likuiditas sangat mencukupi untuk menghadapi berbagai sentimen dari luar negeri. “Bahkan bisa di bilang makro ekonomi Indonesia, fundamentalnya itu paling kuat sejak terjadinya krisis ekonomi,” Menurut Chief Equity Strategist Deutsche Bank, Heriyanto Irawan.

Tantangan ekonomi Indonesia di 2017 adalah pengendalian inflasi. Jika inflasi ini tetap terjaga, ditambah dengan kebijakan deregulasi terus dilakukan, akan meningkatkan daya tarik investor terhadap Indonesia. (lip6/A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.

“Parcok” Kemunafikan PDIP, What’s Next?

Diskursus partai coklat atau “parcok" belakangan jadi narasi hipokrit yang dimainkan PDIP karena mereka justru dinilai sebagai pionir simbiosis sosial-politik dengan entitas yang dimaksud. Lalu, andai benar simbiosis itu eksis, bagaimana masa depannya di era Pemerintahan Prabowo Subianto dan interaksinya dengan aktor lain, termasuk PDIP dan Joko Widodo (Jokowi)?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?

Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Partai Gerindra di bawah komando Prabowo Subianto seolah sukses menguasai Pulau Jawa setelah tiga “mahapatih” mereka, yakni Andra Soni, Dedi Mulyadi, serta Ahmad Luthfi hampir dapat dipastikan menaklukkan Pilkada 2024 sebagai gubernur. Hal ini bisa saja menjadi permulaan kekuasaan lebih luas di Jawadwipa. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?

Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Hasil tidak memuaskan yang diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam versi quick count Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 (Pilgub Jakarta 2024) menjadi pertanyaan besar. Mengapa calon yang didukung koalisi besar tidak tampil dominan? 

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...