HomeCelotehPemprov Jateng Permalukan Jokowi?

Pemprov Jateng Permalukan Jokowi?

“Beberapa manusia menjadi tua tanpa pernah memiliki kemandirian. Beberapa anak-anak telah belajar keras tentang kemandirian. Kemandirian bukan tentang usia.”


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]i bawah Pemerintahan Joko Widodo yang mengklaim akan meraih swasembada pangan. Tapi rasanya itu hanya bentuk klaim saja. Buktinya, kemandirian itu tak terbukti.

Akhir Januari 2018, pemerintah akan mengimpor 500 ribu ton beras yang nilainya lebih kurang Rp 4,5 triliun. Weleeeeh weleeeh.

Gaungnya sih kenceng mau swasembada, eh ujung-ujungnya ternyata Indonesia belum siap untuk itu. Jangan kenceng-kenceng makanya kalau ternyata tak realistis.

Hufffttt, dasar pemberi harapan palsu, weleeeeh weleeeeh.

Yang lebih lucunya sih, Menteri Pertanian mengklaim persediaan beras masih cukup, eh tiba-tiba Menteri Perdagangan bilang sudah tak memadai.

Ditambah lagi dengan adanya kepanikan Kabinet akibat harga beras yang melonjak. Ettt, santai sedikit kali ah, wkwkwk.

Tapi, sudah memahami kelucuan itu, Pemerintah Pusat itu justru mengeluarkan kebijakan yang aneh dan susah masuk nalar.

Weleeeeh weleeeh kebijakan impor ya? Kebijakan impor beras yang jumlahnya fantastis itu kan munculnya tiba – tiba. Ga ada angin, ga ada ujan. Hmmmm. Masih ngotot swasembada ga nih Pemerintah Pusat? Weleeeeh weleeeeh. Ngacaaaaa?

Kalau mau cari sensasi ga usah melawak pakai isu pangan, karena pangan terlalu penting bagi hajat hidup orang banyak. Kalau masih mau jadi Menteri tak usah becanda begitu kali ah, gggrrrrr.

Mungkin para Menteri terkait yang bertanggungjawab persoalan swasembada pangan itu harus diajari oleh Ganjar Pranowo. Bukan karena Ganjar satu partai dengan Presiden Jokowi ya.

Tapi Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah sukses mengimplementasikan swasembada, walau pemerintah pusat sedang sok sibuk untuk impor beras. Weleeeeh weleeeh.

Berkenankah para Menteri itu diajari oleh Ganjar Pranowo? Gengsi kali ya? Wadeeezzzziiiigggg.

Makanya Pemerintah Pusat prioritaskan dulu strateginya dengan orang yang kompeten di bidang ketahanan pangan. Kode aja nih, kalau mau swasembada itu pilih Menterinya yang kompeten dan cakap.

Jadi biar Menterinya itu ga salah definisi. Kan kalau sekarang kayaknya Menterinya salah mendefinisikan deh. Masa swasembada itu didefinisikan impor? Weleeeh weleeeh. (Z19)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...