HomeCelotehKubu Jokowi-Ma’ruf Takabur?

Kubu Jokowi-Ma’ruf Takabur?

“Pesimistik tidak lebih daripada sikap takabur mendahului nasib. ~Andrea Hirata


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ekjen PDIP Hasto Kritiyanto, sepertinya tengah merasa berada di atas angin. Pasalnya, doi optimis banget bakal dapat dukungan dari para warga Nahdlatul Ulama (NU). Ehh, atau malah sedang kebakaran jenggot melihat pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)? Bisa jadi, soalnya orang kalau lagi gundah terkadang suka jadi takabur, ya demi menyemangati diri gitu. Hehehe.

Hmm, bisa juga Hasto memang sudah kepalang pede, lha wong para tokoh penting NU ada di dalam kawanannya kok. Apalagi Rais Aam-nya, KH Ma’ruf Amin yang menjadi cawapres petahana Joko Widodo (Jokowi). Tapi nggak tahu juga deh kalau Ma’ruf Amin sudah tidak menjadi Rais Aam. Mau dibawa ke mana suara NU? Ya, bisa ke mana-mana, wong warga NU itu bebas.

Kalau menurut putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, suara NU nggak pernah utuh mendukung salah satu calon tertentu, jadi belum pasti juga loh NU dukung Jokowi-Ma’ruf.

Ngomong-ngomong inget nggak saat Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Hasyim Muzadi menjadi cawapres Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2004? Gimana coba perolehan suaranya? Siapa hayo yang menang? Ouchh, perih ya kalau diinget-inget…

Gimana? Gimana? Masih mau takabur? Inget loh, seringkali manusia yang sombong dan takabur dalam perkataan terjatuh dalam perihal yang ia sampaikan. Amit-amit kan ya?

Dari pada mengatakan hal kurang penting soal ramalan dukungan massa NU, ada baiknya kubu Jokowi mencemaskan soal elektabilitas para tokoh PBNU setelah adanya pernyataan Mahfud MD soal penyebab gagalnya doi menjadi cawapres Jokowi. Ngeri loh kalau sampai pada terpengaruh. Boro-boro dapet suara banyak, yang ada jadi sebel. Wkwkwkwk.

Pengamat politik Adi Prayitno memprediksi, sebagian warga NU (Nahdlatul Ulama) bisa jadi terpengaruh dengan testimoni Mahfud, terutama kalangan warga NU kultural yang masih memegang filosofi lama, tahu nggak apa? Yaitu, jangan pernah memberikan jabatan politik pada orang yang terlampau menginginkannya. Karena dikhawatirkan akan berakibat kurang baik. (E36)

Baca juga :  Sidang MK: Prabowo Dilantik, Gibran Didiskualifikasi?
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Abdi Negara Terbelenggu Kemiskinan?

"Oemar Bakri, Oemar Bakri, pegawai negeri…” ~Lirik Lagu Oemar Bakri -  Iwan Fals PinterPolitik.com Jadi pegawai negeri itu merupakan impian banyak orang. Pokoknya jadi PNS itu...

Luhut Panjaitan Memeluk Orba

"Luka tidak memiliki suara, sebab itu air mata jatuh tanpa bicara." ~Dilan 1990 PinterPolitik.com Orde Baru masih menjadi sejarah yang amat menakutkan dari sebagian besar masyarakat....

Ma’ruf Amin yang Terbuang?

"Sebagai kekasih, yang tak dianggap aku hanya bisa mencoba mengalah. Menahan setiap amarah…” ~Lirik Lagu Kekasih yang Tak Dianggap – Kertas Band PinterPolitik.com Jika di dunia...