BerandaCelotehDPR ‘Tak Becus’ Bahas Terorisme

DPR ‘Tak Becus’ Bahas Terorisme

“Saya pastikan dari dalam Pansus itu ada beberapa orang yang tidak paham terorisme.” ~ Mantan Kepala BNPT, Ansyaad Mbai


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]ak leluasanya Kepolisian untuk menindak para teroris, bermuara pada lambatnya kinerja DPR dan Pemerintah dalam membahas revisi Undang – Undang Anti Terorisme.

Seperti sebuah akuarium besar, Kepolisian tahu mana ikan yang ganas, tapi tak ada kuasa dan wewenang untuk menangkapnya.

Kalaupun bisa ditangkap, paling lama bisa ditahan tujuh hari, kalau tak memungkinkan mau tak mau dengan berat hati harus dilepas.

Coba dong berkaca ke Prancis, masa penahanannya bisa sampai 4 tahun, jadi tuntas sudah tuh pasti kalau ada indikasi sebagai teroris.

Bongkar terorisme sampai ke akarnya, bukan cuma retorika aja tapi riil dilakukan dan diaminkan oleh aturan hukum.

Keluh kesah ini, mau tak mau menyeret dan mengarah kepada DPR yang katanya lambat untuk membahas revisi Undang – Undang Anti Terorisme. Dalam kurun waktu yang hampir dua tahun, kok ga selesai – selesai sih?

Apa kiranya yang menjadi kendala? Weeeiittss, kabarnya sih Pemerintah meminta penundaan pembahasan, ehmmm, terus apalagi hah apalagi? Katanya sih DPR kesulitan mendefinisikan terorisme.

Lahhhh, 31 anggota DPR yang terlibat di Pansus ngapain aja coba, ahh syudahlah, masa definisi aja susah. Kalau mau jadi Pansus itu harus menguasai masalahnya dong, masa mandeg gara – gara definisi doang sih, hadeuuuhh.

Coba cari referensi dari berbagai literatur atau cari riset atau bikin riset tentang terorisme, baru serius mau jadi Pansus.

Masa mau jadi Pansus ga ngerti persoalannya? Nebeng doang gitu? Uppss, jadi anggota DPR aja nebeng, nebeng hidup sejahtera, weleeeeh weleeeh.

Makanya, tak main – main kalau mau jadi Pansus, apalagi Pansus yang membahas revisi UU Anti Terorisme.

Baca juga :  Regenerasi Kader Muda Terlalu Lambat?

Makanya, tak aneh kalau mantan Kepala BNPT menyindir keras anggota Pansus, katanya ada yang tak paham terorisme.

Waduh, kalau Pansusnya ga ngerti, mau jadi apa coba aturan itu? Hadeehh, ngeri banget asal – asalan. Tudingan itu rasanya serius deh, soalnya Anysaad Mbai itu yang memulai aturan hukum tentang Terorisme.

Makanya, ekonom asal Inggris, Josiah Charles Stamp mengatakan, mengelak dari tanggung jawab itu mudah, tapi kita tidak bisa menghindar dari akibat perbuatan itu.

Wahai para anggota Pansus, kalau tak mengerti jangan dipaksakan. Coba pikirkan bagaimana akibat dari aturan hukum yang dibahas oleh orang tak paham? Berantakan!

Weeeitsss, jangan marah, kalau Pansus yang paham ga usah marah, uppss, ini kan untuk yang tidak paham, weleeeh weleeeh. (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mempersoalkan Checks & Balances Indonesia

Dalam sebuah demokrasi, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia sudah seharusnya menjalankan fungsi checks & balances. Namun, fungsi tersebut tak dapat jalan bila ada yang mendominasi....

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

NU dan Muhammadiyah: Berbeda Dalam Satu

Walaupun banyak pandangan yang bersebrangan, namun ada satu benang merah yang menyatukan keduanya. Antara NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki sikap yang toleransi dengan agama...

Prabowo Sosok ‘Putin’ Indonesia?

“Kalau ingin bangkit dan jaya, RI butuh pemimpin seperti Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, nggak banyak ngutang, dan nggak planga-plongo.” ~ Wakil Ketua...

Menjemput Maut Secara Viral

Aksi menggemparkan kembali terjadi di media sosial Facebook. Seorang pria merekam proses menggantung dirinya secara langsung. Bagaimana negara harus melihat kejadian ini? PinterPolitik.com Panghinggar Irawan (35)...

Prabowo Suka Rakyat Naik Kuda

“Itu kuda lumping, kuda lumping, kuda lumping kesurupan.” ~ Elvi Sukaesih, ‘Kuda Lumping’ PintarPolitik.com Lagu panggung sandiwara ciptaan Ahmad Albar memang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia...

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...